Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam kehidupan Pasca Menikah dari Sisi Psikologis

 
Hal-Hal yang  Harus Diperhatikan dalam kehidupan Pasca Menikah dari Sisi Psikologis
Sumber Gambar: Foto Ist

Assalamu’alaikum Kakak pengampu konsultasi psikologi remaja di tempat.
Saya saat ini berumur 24 tahun. Saya ingin di umur 25 tahun nanti bisa melangsungkan pernikahan, namun, kadang dalam benak saya sering timbul bayangan yang sangat berat pasca pernikahan. Mohon  bimbingannya agar saya mantap untuk menghadapi dan menjalani pernikahan nantinya.
Saya ucapkan terima kasih atas jawaban dari pertanyaan ini.


Wassalamu’alaikum wr wb.
A di Semarang


Jawaban
Assalamu’alaikum
Terima kasih telah mengirimkan pertanyaan kepada kami. Pertanyaan ini mungkin mewakili remaja lain yang juga memiliki pemikiran yang sama. Setelah menikah, ada kehidupan baru, ada keluarga baru yang justru bisa menjadi sumber semangat kita.

Baca juga: Cinta Atau Hanya Sekedar Suka

Jangan sampai nih, setelah menikah menjadi tidak produktif karena ternyata kehidupan rumah tangganya berantakan. Ayok kita belajar bersama, apa saja hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam kehidupan pasca menikah agar pernikahan kita menjadi sakinah mawaddah warahmah sesuai ajaran Nabi dan juga baik dari sisi psikologis.

1.    Sebelum menikah kita harus memahami tujuan dan hakikat dari pernikahan yang salah satunya adalah meningkatkan ibadah kepada Allah.

2.    Memahami dan mengamalkan akhlak, adab dan tugas dari suami atau istri. Apabila suami istri saling  memahami tugas masing-masing maka akan terbangun keluarga yang harmonis.

3.    Luruskan niat bahwa menikah adalah untuk beribadah kepada Allah. Sebagaimana Allah berfirman di dalam Al-Qur’an surah An-Nur ayat 32.

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ (٣٢)

Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kaurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. An-Nur : 32).

Baca juga: Mengharap Laki-Laki Lain

4.    Bersikap saling terbuka dan jujur.
5.    Toleran dan saling menghormati.
6.    Bangun komunikasi yang baik antara suami istri dan juga keluarga besar masing-masing.

7.    Selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan suami dan bersabar atas ujian yang diberikan. Bisa dilihat dalam firman Allah surah Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ (٧)

“Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih” (QS.Ibrahim : 7).

8.    Bijak dalam mengambil keputusan. Setiap pernikahan pasti ada konflik yang muncul, maka bersikaplah bijak agar konflik bisa menjadikan kita lebih dewasa dan bisa membuat hubungan suami istri menjadi lebih kuat.
Semoga bisa mencerahkan Anisa dan teman-teman lain yang akan menikah ya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam Hormat

 

Nur Chasanah, S. Psi
Pengampu Konsultasi Remaja siap Nikah Usia 25 Tahun