KH Utsman Al Ishaqi, Dzuriyah Nabi yang Telah Menampakkan Karomah Sejak Kecil

 
KH Utsman Al Ishaqi, Dzuriyah Nabi yang Telah Menampakkan Karomah Sejak Kecil
Sumber Gambar: MusliModerat

Laduni.ID, Jakarta – KH Utsman Al-Ishaqi merupakan salah satu dzurriyah Nabi Muhammad SAW yang telah menampakkan karomahnya sejak kecil. KH Utsman lahir pada hari Rabu bulan Jumadil Awal tahun 1334 H sekitar tahun 1915 M.

Sejak kecil Kiai Utsman telah menampakkan karomahnya, misalnya saja pernah suatu ketika beliau baru pulang setelah jam 11 malam dan didapati seluruh tubuhnya penuh dengan lumpur. Setelah diselidiki ternyata beliau didekap oleh seekor buaya putih.

Lalu saat usia empat tahun beliau selalu keluar rumah jam tiga pagi menuju ke Masjid Jami’ Sunan Ampel Surabaya. Diantar oleh sang kakak, Nyai Khodijah, Kiai Utsman membaca tahrim hingga pagi. Ketika sampai di pintu gerbang masjid beliau selalu disambut oleh banyak anak kecil yang memakai kopiah putih dan diantar dari pintu gerbang hingga ke masjid, setelah itu anak-anak tersebut menghilang.

Setelah selesai membaca tahrim dan hendak pulang, Kiai Utsman kembali disambut oleh anak-anak kecil yang sebelumnya, lalu mengantarkan beliau hingga pintu gerbang dan kemudian kembali menghilang.

Setiap malam pula Kiai Utsman selalu tidur di surau (musholla) bersama kakeknya, Kiai Abdullah. Saat tengah tertidur, dari mata Kiai Utsman memancarkan sebuah cahaya yang terang, seakan-akan hendak menembus langit. Sehingga taka da yang berani mendampingi Kiai Utsman tidur kecuali Kiai Abdullah.

Saat berusia enam tahun, pernah suatu malam banyak bintang-bintang turun dari langit dan memancarkan cahaynya ke dekapan beliau.

Pada usia 13 tahun Kiai Utsman telah mendapatkan kasyaf (penglihatan batin) yang mampu melihat Ka’bah di Mekkah dari tempat beliau berdiri. Bahkan Kiai Utsman juga dapat melihat perwujudan manusia berdasarkan amalan yang dikerjakannya, ada yang berwujud anjing, babi, dan lain sebagainya.

Saat nyantri di Pondok Pesantren Rejoso asuhan KH Romli Tamim Rejoso, beliau selalu dikunjungi oleh Nabi Khidir a.s. Tidak jarang hal tersebut beliau ceritakan kepada sang guru, Kiai Romli.

Pada suatu malam tepat pukul 02.00, Kiai Utsman dipanggil oleh Kiai Romli untuk dibaiat menjadi mursyid Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah. Walaupun pada saat itu beliau menolak dengan alasan belum siap, Kiai Romli tetap melaksanakan baiat tersebut atas perintah Allah SWT.

Beberapa waktu kemudian Kiai Utsman dibaiat juga oleh Syekh Abdul Qadir Jailani dan Nabi Khidir menjadi Mursyid Masyayikh Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah. Beliau juga mendapat izin untuk membaiat.


Editor: Daniel Simatupang