Mengharap Laki-Laki Lain

 
Mengharap Laki-Laki Lain

Assalamu’alaikum wr wb

Perkenalkan saya T, 25 tahun. Saat ini saya sedang  mencari suami tapi bingung, Pak. Saya itu tumbuh dri keluarga yang kurang komunikasi. Saya cuma bisa komunikasi dengan ibu,  Kalo bapa sehari bisa diitung kata yang terucap,  paling nyuruh aja udah.. Sama kaka kaka juga sama lebih biasa diem di kamar masing masing.. Sampai akhirnya 2019 pas bapa pulang haji baru berangsur berubah,  jadi agak sedikit lunak,  itupun pas ketika saya mulai merantau ke Bekasi. Cuma di saat moment mulai hangat,  Desember 2020 bapa saya meninggal,  jadi saya sama sekali tidak merasakan sosok figure ayah itu seperti apa,  dan melampiaskan nya ke hal hal lain.. Saya jadi lebih tertarik dengan lawan jenis yang usianya jauh dri saya, laki laki mature yang sudah berkeluarga. Jadi ketika dia memuji atau memberikan kata kata manis yang mungkin dia pikir dia biasa memberikan itu kepada anaknya tapi saya salah mengartikannya. Tapi itu hanya dalam angan dan fantasy saja tidak pernah saya sampai nekat menjalin hubungan.

Akhir. tahun ini saya mau menikah pa,  dengan pria yang seumuran dengan saya.  Saya pikir saya ga akan tertarik lagi dengan hal di atas,  tapi ahir-ahir ini ko perasaan kaya dulu muncul lagi.. Jadi kalo malem yang dipikirin bukam calon suami saya malah laki-laki yang sudah berkeluarga. Padahal calon suami saya sudah memberi semua yang saya inginkan. Saya takut kalo ini jadi penyakit. Saya pikir ini cuma masalah nafsu aja tapi saya bingung kenapa saya seperti itu pa?.

 

Wa’alaikum salam wr. wb.

Hormat saya,

T

 

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semoga Allah senantiasa berkahi hari-hari Anda dan beri limpahan kebahagiaan. Terima kasih sudah berkenan bercerita kepada kita. Saya bisa memahami kondisi Anda...Anda butuh figur ayah yang bisa mengayomi dan memperhatikan Anda. Untuk mendapatkan figur seperti ini tidak selamanya harus dengan orang yang jauh lebih tua dari Anda. Dengan orang yang seumuranpun akan bisa jika orangnya memiliki sifat kebapakan, bisa mengayomi dan memperhatikan Anda.

Baca juga: Aku Benci Ayahku

Anda mesti berlatih mencintai calon suami Anda apa adanya dan fokus hanya ke dia. Lihat kelebihannya dan tutupi kekurangannya. Kalau Anda fokus ke kekurangannya pasti akan muncul lagi pikiran-pikiran yang membandingkan dengan laki-laki lain. Sebaliknya di saat muncul pikiran tentang laki-laki lain, Anda fokuskan ke kelebihan calon suami Anda sehingga bisa menutup pikiran Anda tentang laki-laki lain. Anda bisa membuat list kelebihan calon suami. Anda tuliskan, dan tiap kali Anda berpikir tentang laki-laki lain, Anda baca kembali kelebihan-kelebihannya yang sudah ditulis, sehingga pikiran Anda bisa teralihkan.

Anda perlu merenungkan, kalau Anda teruskan kebiasaan ini sedangkan Anda belum nikah, nanti ketika menikah Anda akan lebih berat lagi. Karena dari yang awalnya cuma pikiran, jika diikuti terus lama-lama nanti akan betul-betul mencari sosok laki-laki yang Anda bayangkan. Bahkan nantinya bisa terjadi perselingkuhan dan jika ini terjadi maka akan sangat membahayakan bagi Anda dan pernikahan Anda. Sebelum terjadi masalah yang lebih besar nantinya lebih baik Anda berusahan untuk menghentikan imajinasi Anda tersebut.

Baca juga: Ibuku tidak Pernah Minta Maaf

Selain itu Anda juga perlu belajar bersyukur atas apa yang Allah kasih. Banyak para wanita yang kesulitan mencari calon suami, sehingga sampai telat menikah. Anda sekarang sudah diberi calon suami yang menurut Anda telah memenuhi keinginan-keinginan Anda. Ini satu hal yang mesti disyukuri, dengan demikian Anda tidak berharap lebih jauh dari apa yang sudah diberikan Allah.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Semoga Anda bisa menemukan kebahagiaan bersama calon suami Anda. Mudah-mudahan ada manfaatnya dan tetap semangat serta bahagia selalu…

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam hormat
Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M. Psi, Psi