Keistimewaan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

 
Keistimewaan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Sumber Gambar: FB Gus Dewa Menjawab

Laduni.ID, Jakarta – Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan perayaan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam yang berfaham Ahlussunnah wal Jamaah, sebab di dalam Maulid mengandung banyak keistimewaan, fadhilah dan keberkahan.

Maulid sendiri berisikan ibadah-ibadah yang terdapat pada Al-Qur’an dan hadis, jadi barang siapa yang melakukannya akan mendapatkan pahala. Tidak hanya itu, mereka yang datang ke Maulid Nabi di sebutkan oleh wali agung, Imam Sirri Saqathi sebagai orang mencintai Nabi SAW. Sebagaimana yang beliau ucapkan:

من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع الا لمحبة النبي صلى الله عليه و سلم. وقد قال صلى الله عليه و سلم: من أحبني كان معي فى الجنة

“Barangsiapa pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman surga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi SAW. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam surga.’”

Selain itu mereka yang mengeluarkan sebagian dari miliknya (rezeki) untuk Maulid Nabi Muhammad demi memuliakan hari kelahirannya, maka Allah akan memberikan balasan yang sepadan untuknya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Wali Qutub Ma'ruf al Karkhi (w.200 H), beliau berkata:

قَالَ مَعْرُوْفُ الْكَرْخِيُّ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ: مَنْ هَيَّأَ طَعَامَا لِأَجْلِ قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ جَمَعَ اِخْوَانًا وَ أَوْقَدَ سِرَاجًا وَ لَبِسَ جَدِيْدًا وَ تَبَخَّرَ وَ تَعَطَّرَ وَ تَعْظِيْمًا لْمَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ حَشَرَهُ الله تَعَالَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الْفِرْقَةِ الْأُوْلَى مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَ كَانَ فِى أَعْلَى عِلِّيِّيْنَ، وَ مَنْ قَرَأَ مَوْلٍدَ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَلَى دَرَاهِمَ مَسْكُوْكُةٍ فِضَّةٍ كَانَتْ أَوْ ذَهَبًا وَ خَلَطَ تِلْكَ الدَّرَاهِمَ بِغَيْرِهَا وَ قَعَتْ فِيْهَا الْبَرَكَةُ وَ لَا يَفْتَقِرُ صَاحِبُهَا وَ لَا تَفْرُغُ يَدُهُ بِبَرَكَةِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

“Barang siapa menyiapkan makanan dalam rangka pembacaan Maulid, mengumpulkan kerabat/teman, menyalakan lampu, memakai pakaian baru dan wewangian serta membersihkan diri. Semua dilakukan semata-mata demi memuliakan hari kelahiran Rasulullah SAW, maka Allah akan mengumpulkannya dengan kelompok para Nabi yang utama dan dia berada di puncak derajat tertinggi pada hari Kiamat.”

Dan siapa saja membaca maulid Nabi atas uang logam atau (kertas) lalu mencampurnya dengan uangnya yang lain, maka akan mendapatkan keberkahan. Pemiliknya tidak akan menjadi fakir dan tidak akan kehabisan uang dengan barokah Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sumber: Kitab Ianah At-Thalibin

Disadur dari unggahan Gus Dewa Menjawab


Editor: Daniel Simatupang