Bahayanya Berkomentar yang Bukan Bidangnya

 
Bahayanya Berkomentar yang Bukan Bidangnya
Sumber Gambar: Ilustrasi/Pixabay

Laduni.ID, Jakarta – Di zaman modern ini segala informasi telah banyak tersedia di internet, bahkan semua orang bisa berpendapat tentang masalah yang terjadi, dengan mudah informasi didapat hanya melalui sebuah alat canggih bernama gadget dan dengan itupula orang mudah menyampaikan pendatnya.

Fenomena tersebut terjadi di segala aspek keilmuan, seperti, ekonomi, kesehatan, politik, bahkan agama sekalipun. Mereka yang ahli dalam bidang-bidang tersebut tentunya didasarkan pada kapasitas keilmuan yang telah dijalani, namun bagi mereka yang tidak ahli di bidangnya mendasarkan argumennya pada informasi yang tersebar di internet.

Pada musim politik (pilkada, pileg, pilpres, dll) seorang ahli akan berkomentar berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari, pada buku-buku yang telah dibaca, pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dan sebagainya. Sedangkan orang biasa, berkomentar berdasarkan informasi yang tersebar pada media elektronik, komentar-komentar di media sosial, dan menafsirkan sendiri informasi tersebut dengan kapasitas keilmuan yang tidak bisa disebut cukup. Sehingga orang-orang awam tiba-tiba saja menjadi ahli politik dadakan yang bisa menyuarakan argumennya dengan percaya diri.

Begitu pula yang terjadi dalam ranah agama, bisa saja orang yang tidak mengenyam pendidikan di pesantren, tidak pernah membaca kitab-kitab dapat memberikan dan mengeluarkan fatwa dengan begitu mudah. Tidak jarang sebagian dari mereka melabeli diri sebagai “ustaz” dan memiliki pengikut banyak hanya bermodalkan dua sampai tiga hadis yang dihafal.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN