Hikmah Ketika Nabi Musa AS Sakit Gigi

 
Hikmah Ketika Nabi Musa AS Sakit Gigi
Sumber Gambar: Alodokter

Laduni.ID, Jakarta – Masa pandemi covid-19 ini kita dituntut untuk semakin dekat dengan Allah SWT, kita memohon kepada Allah untuk segera mengangkat musibah yang menimpa semua umat manusia tanpa terkecuali.

Semua yang kita lakukan agar terhindar dari virus corona merupakan ikhtiar agar Allah menjaga kita dari paparan virus, dan jangan lah kita berasumsi secara radikal bahwa dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dapat mencegah virus. Nyatanya, banyak tenaga kesehatan dan dokter tumbang akibat virus corona.

Dalam kitab Kifayatul Awwam, dihikayatkan atau dikisahkan bahwa Nabi Musa AS pernah sakit gigi. Beliau mengadukan rasa sakitnya kepada Allah SWT. Lalu Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk mengambil sejenis rumput di tempat yang telah ditentukan untuk diletakan di atas giginya yang sakit. Nabi Musa AS melaksanakan apa yang diperintahkan, dan rasa sakitnya pun hilang seketika.

Suatu hari sakit gigi Nabi Musa AS kambuh. Tanpa pikir panjang, Nabi Musa langsung mengambil rumput yang dahulu pernah dikabarkan oleh Allah SWT. Akan tetapi sakit gigi Nabi Musa malah bertambah parah.

Maka Nabi Musa pun mengadu kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya:

“Wahai Tuhan-ku, bukankah Engkau pernah memberitahukanku untuk berobat dengan rumput itu? Mengapa sekarang rumput itu tidak dapat menyembuhkanku?”

Allah SWT mendengar aduan Nabi Musa. Allah SWT berfirman, “Wahai Musa, Akulah yang memberi kesembuhan, memberi kesehatan, memberi manfaat dan memberi malapetaka. Dahulu ketika engkau sakit, engkau langsung mengingat-Ku dan meminta tolong kepada-Ku maka Aku hilangkan penyakitmu. Namun kini, ketika engkau sakit, engkau tidak segera berharap kepada-Ku, engkau berharap dan meminta pertolongan kepada rumput itu, maka Aku pun tidak menghendaki rumput itu bermanfaat untuk gigimu.”

Dari kisah ini, kita dapat memahami bahwa segala kebaikan, keburukan, manfaat dan bahaya, itu semua ada dalam kekuasaan Allah SWT. Maka sepatutnya kita sebagai hamba Allah untuk tidak bergantung kepada siapa pun selain Allah SWT, tidak berharap dan takut kepada siapa pun kecuali Allah SWT.


Editor: Daniel Simatupang