Gus Baha : Hikmah Pandemi, Kita Ini Harus Menjaga Syukur

 
Gus Baha : Hikmah Pandemi, Kita Ini Harus Menjaga Syukur
Sumber Gambar: Gus Baha (Foto: Ist)

Laduni.ID, Jakarta- Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin, atau akrab disapa Gus Baha menjelaskan bahwa hikmah dibalik pandemi Covid 19 adalah kita senantiasa ingat kepada diri kita yang barangkali penuh dengan khilaf hingga berlaku takabur. Dalam perspektif tasawuf, Gus Baha menekankan pentingnya mengambil hikmah dari setiap pelajaran, tak terkecuali yang bersumber dari musibah, atau bala.

"Bala itu kata para ahli tasawuf, menjadikan kita ini paling tidak, meninggalkan takabur. Yang dulu mungkin kita lupa, seakan-akan setelah bisa makan, bisa punya uang. Seakan-akan tidak bisa diganggu, ternyata kita bisa lumpuh. Bisa kalah yang namanya pandemi. Semoga dari pelajaran ini, paling tidak kita kembali ke fitrah, bahwa kita ini mahluk yang dhoif, yang lemah," kata Gus Baha, dilansir dari IG TV NU, yang diposting pada Sabtu, 10 Juli 2021.

Santri didikan ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu melanjutkan, jangan merasa bahwa dengan musibah wabah ini, kita menjadi tertekan, stress, merasa lemah, tak berdaya, apalagi tidak mensyukuri nikmat Allah yang tidak terhingga.  

"Tapi di balik merasa lemah ini, jangan juga terus kita lemah betulan. Sehingga seakan-akan tidak ada nikmat. Kemudian kita tidak mensifati Allah sebagai Rahman-Rohim, sebagai pemberi nikmat yang tidak terhingga yang selalu nikmatnya tidak bisa dihitung. Kita bisa menghitung penyakit yang namanya Covid. Tapi kalau menghitung nikmatnya Allah, mulai kita bernafas, mulai kita punya anak, punya istri, punya keluarga. Kita punya nikmat sistem sosial yang baik, itu menghitungnya saja pasti tidak bisa," lanjut Gus Baha.

Mengutip firman Allah dalam ayat 18, surat An-Nahl, Gus Baha menekankan pentingnya untuk tetap bersyukur.  وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا . "Wa in ta’uddu ni’matallahi la tuhshuha.” (“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya”). "Jadi, artinya, kita ini harus tetap menjaga syukur," pungkas Gus Baha.

Sumber tulisan : IG TVNU
Editor                : Ali Ramadhan