Sunnah Mahjurah: Berdzikir Shalat Setelah Makan

 
Sunnah Mahjurah: Berdzikir Shalat Setelah Makan
Sumber Gambar: ilustrasi dzikir/pexel/Michael Burrows/

Laduni.ID Jakarta – Di antara perbuatan sunnah mahjurah (yang ditinggalkan banyak orang) adalah berdzikir setelah makan. Jangankan berdzikir setelah makan, awal mula makan pun banyak di antara kita lupa baca Bismillah atau bahkan ada yang cuci tanganpun tidak, langsung gegares.

عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَذِيبُوا طَعَامَكُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلَاةِ، وَلَا تَنَامُوا عَلَيْهِ فَتَقْسُوَ لَهُ قُلُوبُكُمْ»

Dari siti Aisyah Radhiyallahu Anhu (wafat 13 Juli 678 M, Jannatul Baqi' Madinah), Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata: Hancurkan makanan kalian dgn berdzikir kepada Allah Taala dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras. (Hadits Riwayat Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Ishak bin Ibrahim bin Asbath al-Hasyimi al-Ja’fari al-Dinawari atau Imam Ibnu Sunni rahimahullah, wafat 975 M, dalam kitab Amalul Yaum Wal Lailah).

Baca Juga: Penjelasan tentang Mengubah Bacaan pada Maulid atau Dzikir

Hadits di atas juga diriwayatkan oleh Imam at-Thabaraniy rahimahullah (wafat Kamis 26 September 971 M / 28 Dzul Qa'idah 360 H) dalam kitab Mu'jamul Ausat, Imam al-Baihaqiy rahimahullah (994 - 1066 M, Naisabur, Iran) dalam kitab Syuabul Iman, Imam Ibn Adiy rahimahullah (wafat 660 M Adra Syiria) dalam kitab al-Kamil, Imam Abi Nuaim Al-Isfahani rahimahullah (947 - 1038 M, Isfahan, Iran) dalam kitab at-Thib dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi rahimahullah (3 Oktober 1445 - 18 Oktober 1505 M Kairo, Mesir) dalam kitab al-Jamius Shaghir.

Imam Nawawiy ad-Dimasyqiy Asy-Syafi'i rahimahullah (Oktober 1233 - 10 Desember 1277 M Nawa, Suriah) menyebutkan hendaknya seseorang setelah makan melakukan dzikir dengan mengerjakan shalat sunnah muthlak 2 rakaat bisa dengan membaca satu juz al-Qur'an, membaca kalimat Tasbih 100 kali atau dengan dzikir lainnya.

Setelah makan langsung tidur, bisa menyebabkan penyakit zhohir dan batin, terutama setelah makan malam. Yang ideal jarak antara makan dan tidur adalah 6 jam. Jika anda tidur jam 12 malam paling tidak jam 6 Maghrib anda kudu stop makan besar.

Memang makan malam sangat asyiq dan ni'mat sebagaimana disebut dalam sebuah syair;

اذا تعشيت وطابت نفسي فليس في الحي احد مثلي

Apabila aku telah makan malam dan seleraku terpenuhi, maka tidak ada orang yang paling bahagia melainkan diriku.

Baca Juga: Sambut Tujuhbelasan, KH Ma'ruf Amin Gelar Dzikir Kebangsaan di Istana

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan panduan hidup sehat dengan melarang tidur setelah makan, utamanya makan malam. Bukan hanya menyebabkan penyakit zhohir seperti deabetes, obesitas, jantung dan lain lain, tetapi juga dapat membuat keras hati.

Dalam kitab at-Tanwir Syarh al-Jamius Shaghir jilid 2 halaman: 244, Muhammad bin Ismail bin Shalah Al-Amir Al-Kahlani Ash Shan’ani atau Imam as-Shan'aniy rahimahullah (Wafat 1182 H / 1768 M) menyatakan: Tidur dalam perut penuh dapat menyebabkan keras hati dan banyak penyakit pada anggota badan. Hanya saja dalam hadits di atas Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan dampak yang paling tragisnya adalah keras hati.

Tidur dalam keadaan kenyang melahirkan 2 kelalaian: pertama, malas ibadah dan kedua, keras hati. Sedangkan, berdzikir setelah makan mendatangkan 2 cahaya: Pertama Himmah (Semangat) Ibadah dan Syukur.

Keras hati adalah hati yang tidak mau menerima kebenaran dan nasehat baik, hati yg tidak pernah menyesal saat melakukan dosa, sulit untuk senang ketika melakukan kebaikan, seandainya banyak dan sering melakukan ibadah, maka ketahuilah ibadah yang dilakukan tidak memberi pengaruh positif bagi dirinya, tidak mudah menyesali dosa dan kesalahannya, hati yang penuh kesombongan, buas dgn dunia, sulit untuk ikhlash, sering pamer dan cinta dgn pujian orang lain, gila hormat serta selalu ingin disanjung sanjung. Naudzubillah.

Imam Muhammad Abdur Rauf al-Munawiy rahimahullah (1545 - 1621 M Kairo) dalam kitab Faidh al-Qodir Syarh al-Jami' as-Shaghir jilid 1 halaman: 572, menegaskan bahwa makan yang kita konsumsi bisa membuat gelap hati sedangkan yang menjadi penerang hati dari kegelapan adalah dzikir.

Baca Juga: Ustadz Ma'ruf Khozin : Dzikir "Allah Allah"

Ulama ahli hikmah berkata: Apabila kau makan siang, maka kau boleh tidur setelahnya sekalipun di atas kepala kambing. Bila kau makan malam, jangan tiduran tetapi berkelilinglah dirimu sekalipun berjalan di atas tembok.
---------
Source: KH. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A Khadimul Majlis al-Mu'afah https://yayasanalmuafah.blogspot.com
Oleh: Ahmad Zaini Alawi Khodim Padepokan Jamaah Sarinyala
Editor: Nasirudin Latif