Hubungan Antara Iman, Islam, dan Ihsan

 
Hubungan Antara Iman, Islam, dan Ihsan
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta – Orang yang telah bersifat Islam, maka ia dinamakan muslim, dan orang yang bersifat Iman, maka ia dinamai orang mukmin.

Apabila seorang Islam tetapi tidak Iman, maka ia tidak akan mendapat faedah di akhirat, walapun dhahirnya Islam. Begitu juga sebaliknya, jika seorang ber-iman tetapi tidak Islam, maka ia tidak selamat dari siksa neraka.

Baca Juga: Pengertian Darurat Menurut Hukum Islam

Antara iman, islam dan ihsan di samping saling berhubungan, juga terdapat perbedaan yang merupakan ciri di antara ketiganya. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati. Islam adalah sikap aktif untuk berbuat/beramal. Ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam, yang sekaligus merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri.

Maka agama yang diajarkan jibril adalah Islam, agama juga disebut Iman jika yang diamati adalah aspek batinnya. Kemudian agama baru disebut Ihsan jika aspek batin (iman) dan lahirnya (amal saleh) telah di penuhi secara utuh dan sempurna.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Shalat Harus di Atas Tanah?

Untuk mempelajari ketiga pokok ajaran agama tersebut ( Islam, Iman, Ihsan) para ulama mengelompokkannya lewat 3 cabang ilmu pengetahuan.

Rukun Islam berupa praktek amal lahiriah disusun dalam ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal lahiriah manusia sebagai hamba Allah.

Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid yang menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan.

Baca Juga: Menerapkan Ihsan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Sedangkan untuk mempelajari ihsan sebagai tata cara beribadah adalah bagian dari ilmu akhlaq dan Tasawuf.

Wallahu A’lam
---------
Editor: Nasirudin Latif