Karomah Abuya Uci Turtusi Disaksikan Langsung oleh Habib Abdurrohman al Khirid

 
Karomah Abuya Uci Turtusi Disaksikan Langsung oleh Habib Abdurrohman al Khirid
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Allah menunjukkan karomah kewalian seseorang hanya untuk orang-orang yang Dia kehendaki, Allah juga yang menganugerahkan hidayah rasa cinta dan keyakinan kewaliannya kepada orang-orang yang Dia kehendaki.

Sekitar belasan tahun yang lalu saat pertemuan Ulama-Ulama sedunia yang diadakan di Yaman., Abuya Uci & Habib Abdurrohman serta beberapa Ulama Indonesia diundang untuk mewakili Indonesia.

Habib Abdurrahman mendapat tempat duduk di sebelah Abuya Uci. Karena saat itu di tiap meja sudah ditulis nama-nama Ulama yang diundang, sebagai tanda tempat duduk yang disediakan pihak penyelenggara.

Kurang lima menit dari waktu pembukaan acara, Habib Abdurrahman menelpon Abuya Uci lantaran sampai saat itu beliau tidak melihat Abuya yang seharusnya sudah berada disampingnya. Abuya memberitahukan habib bahwa beliau mendadak tidak jadi menghadiri acara tersebut.

Saat habib berbicara melalui telepon, saat itu juga tiba-tiba habib melihat Abuya Uci datang menghampiri beliau, lalu duduk tepat di sebelah habib sambil mengangguk tersenyum lantaran saat itu sang habib sedang memegang hp.

Melihat hal ini Habib Abdurrahman marah-marah ke Abuya Uci yang sedang bertelponan dengan beliau, lantaran merasa ditipu.

"Hei, ente jangan bohong ente, siapa ente! Ini ada Kyai Uci di sebelah saya baru datang," bentak habib di hpnya.

Dari balik telepon Abuya Uci menjawab, "Saya ki Uci bib."

Sang habib serasa dirinya saat itu bergoyang bagaikan di atas kapal, antara percaya dan tidak. Tidak percaya tapi suara ditelpon adalah suara abuya dan yang beliau telp adalah nomor telpon rumah Abuya Uci.

Percaya tapi dengan mata kepalanya sendiri beliau melihat Abuya Uci duduk di sebelahnya sambil memandang beliau dengan tersenyum. Akhirnya sambil terbata-bata beliau bertanya kepada Abuya Uci yang ditelepom, "Ini...ini... Sebenernya yang mana yang asli?"

Di hpnya abuya menjawab, "Wallahu A'lam bib, yang jelas saya tidak jadi hadir, memang tadinya mau kesana tapi tidak jadi."

Sambil beruluk salam dan menutup hpnya, tubuh habib bergetar hebat, lalu lemas. Dan akhirnya beliau benar-benar yakin ternyata yang asli adalah Abuya Uci yang ditelponnya, lantaran Abuya Uci yang ada disana itu memang Abuya Uci tapi tidak banyak berbicara, terkesan sedikit sombong. Lebih banyak senyum kepadanya.

Abuya Uci yang beliau temui di sana, hanya banyak bicara saat diberikan kesempatan bicara. Saat acara selesai Abuya Uci pamit ke habib dan langsung pergi. Tidak seperti biasanya Abuya Uci seperti itu, biasanya abuya uci selalu senang ngobrol dan bercanda, apalagi beliau sudah sangat akrab dengan Abuya.

Saat pulang ke Tangerang, habib langsung ke rumah Abuya Uci dan menceritakan pengalaman itu. Abuya Uci hanya cengar-cengir tertawa dan tetap menyangkal. Abuya Uci tidak tahu siapa orang yang hadir ke acara tersebut.

"Wallahu a'lam, siapa itu yang jelas saya tidak jadi pergi dan tidak kemana-mana," jelas Abuya Uci.

Mungkin melihat Sang habib masih sedikit penasaran. akhirnya Abuya Uci kembali berkata, "Sudah ya bib, kalo bisa mah jangan cerita kesembarang orang, malah lebih bagus mah jangan cerita kesiapa-siapa, yang jelas wallahu a'lam itu siapa yang jelas bukan saya."

Dari saat itu habib mulai istiqomah bersilaturahmi ke Abuya Uci. Bahkan terkadang beliau menceritakan karomah itu ke orang-orang dekat beliau.

 

Sumber: https://www.facebook.com/groups/1068514559936172/permalink/3993335837454015