Humor Gus Dur: Kawin Itu Enak

 
Humor Gus Dur: Kawin Itu Enak
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Humor Gus Dur tidak saja menyegarkan dan mencairkan suasana serius, tapi juga berfungsi menyindir orang, tak terkecuali koleganya. Sebelum Gus Dur kita semua mengenal Abu Nawas, seorang sufi agung yang hidup di era Dinasti Abbasiyah tepat pada kekhalifahan Harun ar-Rasyid.

Tidak jarang ketika kunjungan kenegaraan Gus Dur ke beberapa negara, beliau menyematkan humor disela-sela acara yang penting. Parahnya, kadang sindiran jadi ke mana-mana, seperti humor ini.

Gus Dur pernah mengundang para tokoh agama di rumahnya di Ciganjur. Selain membahas situasi yang makin panas sehubungan maraknya kerusuhan di berbagai daerah, acara itu juga dimaksudkan sebagai forum doa bersama.

Gus Dur duduk di samping Uskup Jakarta, Kardinal Darmaatmaja. Pembawa acaranya adalah almaghfurlah Fajrul Falaakh, tokoh muda NU asal Jogjakarta (saat itu). Sempat-sempatnya Gus Dur berkomentar tentang si pembawa acara.

“Ini Fajul Falaakh,” kata Gus Dur, bernada memperkenalkan kepada hadirin. “Dia ini belum kawin. Saya heran, kok dia belum kawin juga. Padahal kawin itu enak…”

Tiba-tiba Gus Dur seperti tersadar. Dia menoleh kepada Kardinal Darmaatmaja, dengan kedua tangan bersikap minta maaf.

“Wah, sorry, Romo. Saya tidak bermaksud menyindir Romo…”

Hadirin tentu saja tertawa, karena kita tahu, pemuka agama Katolik sepanjang hidupnya tidak boleh pacaran, apalagi kawin. Tidak boleh.

 

Ilustrasi: Gus Dur dan Romo Mangun

(Sumber: Ger-geran Bersama Gus Dur, penyunting Hamid Basyaib dan Fajar W. Hermawan, Alvabet, 2010)

 

 

Tags