Sikap Gus Dur Tentang Palestina

 
Sikap Gus Dur Tentang Palestina
Sumber Gambar: Kompas.com

Laduni.ID, Jakarta - Sejauh ini penulis belum pernah menuliskan pendapat tentang konflik Palestina-Israel. Penulis merasa tidak tahu sama sekali dan bukan ahli Konflik Timur Tengah. Sehingga tentu sangat tidak bijaksana jika berpendapat di luar kapasitas keilmuan.

Penulis hanya sedikit sekali mengetahui bagaimana sikap Mbah Wali Gus Dur tentang situasi Palestina. Sebab, memang sedari awal tidak konsern di bidang ini.

Sejauh yang penulis pahami, Mbah Wali Gus Dur adalah sosok yang sangat konsisten dalam mendukung penuh Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Di sebuah acara di Gramedia Matraman Jakarta tahun 2008, beliau pernah dhawuh, "Adalah hak Bangsa Israel untuk mendirikan sebuah negara. Salahnya ialah mereka mendirikan negara dengan cara merampas tanah Palestina."

Dan di kesempatan lain, beliau selalu menegaskan bahwa masalah yang terjadi ialah karena Israel bersikap sangat tidak adil kepada Palestina. Jika Palestina diberikan perlakuan adil, maka konflik akan bisa diminimalisir. Itu kalimat dari beliau.

Ketika berbicara tentang kemerdekaan Palestina, beliau menjelaskan bahwa usulan beliau kepada Presiden Palestina Yasser Arafat dan pihak Israel sebenarnya sudah sama-sama disetujui kedua belah pihak.

Yakni, Palestina mendapatkan wilayah seperti kondisi pasca Perang Arab Israel tahun 1967.  Namun, persetujuan itu ditolak oleh kelompok Hamas dengan menyerang Israel secara sepihak sehingga perjanjian damai menjadi berantakan kembali.

Untuk mampu dipercaya oleh kedua belah pihak yang berkonflik, Mbah Wali menegaskan mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Di samping itu, mendekati Israel dengan cara membuka hubungan diplomatik dan hubungan dagang.

Mengapa demikian? Sejarah telah membuktikan seluruh cara telah buntu. Baik cara angkat senjata hingga cara perundingan tidak membuahkan hasil. Sebab, bagaimana mau mendamaikan kedua belah pihak yang bertikai jika kita berpihak pada salah satunya?

Sayang sekali kecerdasan beliau tidak terbaca oleh sebagian besar Bangsa Indonesia. Banyak dari kita yang menganggap apa yang beliau lakukan sebagai sebuah pengkhianatan.

Padahal, kini telah terbukti. Bahwa dunia Arab sudah mulai menormalisasi hubungan diplomatik dan hubungan perdagangan dengan Israel. Apakah mereka peduli dengan kemerdekaan Palestina sebagaimana yang telah diperjuangkan Mbah Wali Gus Dur?

Kita tunggu saja sejarah selanjutnya. Negeri Kedamaian yang tidak pernah damai itu telah menorehkan sejarahnya. Siapapun yang tinggal di sana harus siap perang hingga akhir jaman.

Semua tokoh besar dan tokoh perdamaian dunia hanya mampu "mengikhtiyari". Dan kita juga selalu mendukung dan mendoakan. Semoga perdamaian di bumi Anbiya' segera terwujud.

Semoga kita bisa segera menyaksikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, penuh kedamaian dan kesejahteraan.

 

Oleh: Shuniyya Ruhama