Perempuan yang Menaruh Kecintaannya pada Ilmu

 
Perempuan yang Menaruh Kecintaannya pada Ilmu
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Syaikh Ahmad Thoha Rayyan Rahimahullah, ketika mensyarah Shahih Bukhari di Ruwaq Al-Atrak Masjid Al Azhar, bercerita kepada kami bahawa beliau memiliki seorang murid perempuan Mesir di pascasarjana Al-Azhar.

Tanpa memberitahu namanya, siswi itu adalah seorang yang sholehah, cerdas, dan berparas indah. Berkali-kali ia menolak lamaran seseorang, meski yang melamar bukan orang sembarangan. Tapi sikap itu meresahkan keluarganya.

Kalau saya tidak salah dengar, pelajar itu masih kerabat atau tetangga Syaikh Thoha Rayyan. Dalam perkumpulan keluarga, untuk membahas permasalahan ini, Syaikh Toha ikut duduk dan dimintai pendapat. Lalu beliau langsung bertanya kepada perempuan yang cerdas tadi:

"Anakku, kenapa engkau tak mau menikah?"

Perempuan itu menjawab, "Saya takut tidak bisa memberi hak suami sebagaimana mestinya. Kalaupun sikap saya tidak disetujui keluarga, saya siap menikah tapi dengan syarat."

"Apa itu, Nak? "

"Orang itu harus siap menikah lagi (poligami) atau pun dia sudah menikah dan menjadikan saya yang kedua," tegas perempuan tadi. 

"Kenapa?" tanya Syaikh Thoha terkejut.

Perempuan cerdas dan sholehah itu menjawabnya sambil menetes air mata, "Saya memilki perpustakaan besar, di dalamnya terdapat ribuan manuskrip yang belum ditahqiq. Saya berniat mentahqiqnya dan mempelajarinya. Jika saya menikah, saya tidak akan ada waktu untuk melayani suami." 

Mendengar penjelasan itu, Syaikh Thoha dan semua keluarganya terdiam. Seketika suasananya menjadi sunyi. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 29 September 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Tgk. Muafat Abdullah

Editor: Hakim