Kebesaran Hati Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki

 
Kebesaran Hati Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Majalah Al-Jami’ah Al-Madinah Al-Munawwaroh pernah memuat artikel dari seorang pakar, yaitu Dr. Abdul Qodir As-Sindi (Madinah) yang berisi kecaman, hinaan, dan penghakiman terhadap pemikiran dan pribadi Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, sebagai propaganda yang mengarah pada perbuatan bid’ah.

Namun, Abuya hanya menanggapi dengan senyum. Selang satu bulan berikutnya, Abuya mengajak beberapa santri pergi ke Madinah. Sebelum berangkat, beliau memerintahkan santrinya agar memasukkan lembaran-lembaran uang kertas ke dalam tas. Sesampainya di jalanan kota Madinah, beliau berhenti di sebuah rumah.

"Maaf, apakah benar ini rumah tuan Dr. Abdul Qodir As-Sindi," tanya Abuya Sayyid Muhammad.

"Iya betul. Saya sendiri," jawab tuan rumah.

"Kalau begitu, mohon terimalah ini," kata Abuya Sayyid Muhammad.

Rupanya, keduanya belum saling mengenal, dan ternyata rumah itu adalah rumah Dr. Abdul Qodir As-Sindi yang beberapa waktu lalu mengecam habis-habisan Abuya Sayyid Muhammad lewat tulisannya.

Setelah memberikan tas yang berisi uang tersebut, Abuya Sayyid Muhammad langsung berpamitan, sehingga As-Sindi pun belum sempat menanyakan nama tamunya.

Tak lama kemudian, terlihat As-Sindi lari mengejar dan menghampiri Abuya Sayyid Muhammad yang saat itu masih ada di jalan depan. Lalu ia merangkul Abuya Sayyid Muhammad dan memeluknya erat.

Sambil sesunggukan As-Sindi berkata, "Anda tentu Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki. Kini saya yakin sepenuh hati, bahwa anda adalah keturunan Rasulullah, sebab tidak ada yang membalas cacian dan hinaan dengan hadiah, kecuali ia adalah keturunan Rasulullah. Saya tidak meragukan lagi keagungan pribadi Anda wahai Sayyidi."

As-Sindi larut dalam haru. Ada rasa tak percaya, ada kekesalan, ada rasa malu, ada kekaguman yang besar, semua berpadu dalam satu nuansa yang membawa jiwa dan hatinya menjadi yakin bahwa orang yang dihadapannya adalah orang pilihan, berhati mulia dan mempunyai pribadi yang mengagumkan.

Demikianlah, Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki bagi As-Sindi adalah orang yang memiliki kebesaran hati yang sepadan dengan ketinggian ilmunya. Begitu legowo memaafkan dirinya yang jelas-jelas telah mempermalukannya melalui media. Anggapan dan tuduhan sebagai penyebar bid’ah hanyalah kebohongan semata. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 02 April 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Ra Nobel

Editor: Hakim