Benarkah Ada Anjuran Shalat Sunah 12 Rakaat di Malam 1 Syakban?

 
Benarkah Ada Anjuran Shalat Sunah 12 Rakaat di Malam 1 Syakban?

LADUNI.ID, Jakarta - Kita telah melewati 1 Syakban yang jatuh pada tanggal 14 Maret 2021 kemarin. Dalam momentum itulah, Ustadz Ma’ruf Khozin menyinggung sebuah pesan berantai yang berisi tentang kesunnahan shalat 12 raka’at di tanggal 1 bulan Syakban. Benarkah pesan itu? Berikut ini Laduni.id sajikan ulasan Ustadz Ma’ruf Khozin mengenai shalat sunah 12 rakaat di malam 1 Syakban tersebut. Selamat membaca.

Ada pesan berantai sejak kemarin perihal anjuran Shalat Sunah di malam 1 bulan Syakban. Lalu menampilkan sebuah riwayat yang belum jelas kebenarannya sebagai hadis. Yaitu:

Nabi Muhammad SAW bersabda,

عن النبي صلى الله عليه وسلم من صلى أول ليلة من شعبان اثنتي عشرة ركعة يقرأ في الركعة الأولى فاتحة الكتاب مرة وقل هو الله أحد خمس مرات أعطاه الله تعالى ثواب اثنى عشر ألف شهيد وخرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه ولا يكتب عليه خطيئة إلى ثمانين يوما

Barang siapa yang melakukan shalat 12 rakaat pada awal malam bulan Syakban dengan membaca Surat al-Fatihah sekali dan Qul Huwa ‘Llaahu Ahad lima kali pada rakaat pertama, Allah ta`aala akan memberi ganjaran 12.000 syahid dan ia akan keluar dari dosa-dosanya bagaikan hari di mana ia dilahirkan oleh ibunya dan tidak dituliskan baginya satu kesalahan pun hingga delapan puluh hari berikutnya. (Nuzhat al-Majalis oleh Imam ash-Shafuri).

Adakah Shalat Sunah Semacam Ini?

Saya hanya mengutip hasil keputusan Bahtsul Masail para Kiai NU yang juga mengutip dari Fatwa Hadratusy Syekh Hasyim Asy'ari, Pendiri NU, berkaitan dengan Shalat Malam Rebo Wekasan dan larangan mengutip hadis-hadis dari Kitab Nuzhatul Majalis. Berikut keputusannya:

KEPUTUSAN BAHTSU AL-MASAIL SYURIYAH NU WILAYAH JAWA TIMUR DI PP. SALAFIYAH SUKOREJO ASEMBAGUS TGL 16-17 JUMADIL ULA 1400 H/ 2-3 APRIL 1980 M

لن اورا وناع اويه قيتواه أتوا عافيك حكوم ساكا كتاب مجربات لن كتاب نزهة المجالس. كتراعان سكع حواشى الأشباه والنظائر للإمام الحمدى قال : ولا يجوز الإفتاء من الكتب الغير المعتبرة

Tidak boleh berfatwa atau mengambil hukum dari kitab Mujarrabat dan kitab Nuzhatul Majalis. Keterangan dari kitab Hawasyi Asybah wa Nazair milik Imam Al-Hamdi dijelaskan: "Tidak boleh berfatwa dari kitab-kitab yang tidak kredibel".

لن كتراعان سكع كتاب تذكرة الموضوعات للملا على القارى : لا يجوز نقل الأحاديث النبوية والمسائل الفقهية والتفاسير القرانية إلا من الكتب المداولة ( المشهورة) لعدم الإعتماد على غيرها من وضع الزنادقة وإلحاد الملاحدة بخلاف الكتب المحفوظة. انتهى لن كتراعان سكع كتاب تنقيح الفتوى الحميدية : ولا يحل الإفتاء من الكتب الغريبة.

Dan keterangan dari kitab Tadzkirah Al-Maudhuat karya Mulla Ali Al-Qari: "Tidak boleh mengutip hadis Nabi, masalah Fikih dan Tafsir kecuali dari kitab-kitab yang sudah populer. Sebab tidak ada jaminan dari adanya peletakan hadis dari orang zindiq. Berbeda dengan kitab-kitab yang sudah terjaga keakuratannya. Demikian pula keterangan dari kitab Tanqih al-Fatwa Hamidiyah: "Tidak boleh berfatwa dari kitab-kitab yang asing".

Karena Hadlratusy Syekh Hasyim Asy'ari melarang mengutip dari Kitab Nuzhatul Majalis maka kita lebih berhati-hati mengikuti dawuh beliau.

Itulah penjelasan dari Ustadz Ma’ruf Khozin seputar shalat sunah 12 rakaat di malam 1 Sya’ban. Dari penjelasan itulah kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak benar ada anjuran untuk melaksanakan shalat sunah 12 rakaat di malam 1 Sya’ban, karena anjuran itu hanya mengacu pada kitab Nuzhat al-Majalis yang tidak direkomendasikan sama sekali oleh ulama. Wallahu a’lam.(*)

***

Sumber: Ustadz Ma’ruf Khozin
Editor: Muhammad Mihrob


Aktifkan NSP Tausiyah Ustadz Makruf Khozin "Dzikir Solusi Musibah"
Ketik DSMUA Kirim SMS ke 1212
Tarif: Rp. 9.900/bulan