Derajat Ikhlas Menurut Habib Ahmad bin Ali Bafaqih

 
Derajat Ikhlas Menurut Habib Ahmad bin Ali Bafaqih

LADUNI.ID, Jakarta - Dalam perkembangan dunia sekarang yang menuntut seorang untuk selalu berpikir realistis dan transaksional, sungguh sulit menjadi orang yang ikhlas. Namun begitu, kesulitan ini tidak menghalangi seseorang untuk terus berusaha melatih diri agar menjadi orang yang ikhlas.

Menurut Habib Ahmad bin Ali Bafaqih Allahummaghfirlahu, terdapat derajat ikhlas dalam diri seseorang. Oleh karena itu masih ada banyak kemungkinan orang menjadi orang ikhlas. Meski demikian, derajat ikhlas ini setidaknya juga menjadi panduan agar kita bisa mencapai derajat ikhlas yang paling tinggi. Apa saja derajat ikhlas itu?

‎لإخلاص على ثلاث درجات: إخلاص العوام والخواص وخواص الخواص

Ikhlas terdiri atas tiga tingkatan:

‎فإخلاص العوام: هو إخراج الخلق من معاملة الحق مع طلب الحظوظ الدنيوية والأخروية كحفظ البدن والمال وسعة الرزق والقصور والحور

1. Ikhlas Awam

Ikhlas awam yaitu berbuat karena Allah semata, namun masih menginginkan bagian dunia dan akhirat, seperti kesehatan, kekayaan, rizki yang melimpah, dan juga kemegahan di surga serta bidadari;

‎وإخلاص الخواص: طلب الحظوظ الأخروية دون الدنيوية

2. Ikhlas Khawas

Ikhlas khawas yaitu hanya menginginkan bagian akhirat tanpa memperdulikan bagiannya di dunia;

‎وإخلاص خواص الخواص: إخراج الحظوظ بالكلية، فعبادتهم تحقيق العبودية والقيامُ بوظائف الربوبية محبة وشوقاً إلى رؤيته،

3. Ikhlas Khawasul Khawas

Ikhlas Khawasul Khawas yaitu melepaskan seluruh keinginan atau bagian kesenangan serta balasan dunia dan akherat, persembahan mereka semata-mata hanya untuk merealisasikan ubudiyah sekaligus melaksanakan hak dan perintah Ke-Tuhanan (Rububiyah), karena cinta dan rindu untuk melihat Allah SWT.

Dalam kitab minhajul abidin terdapat permasalahan yaitu: Banyak masyayikh yang mengamalkan surat waqiah sewaktu dilanda kesulitan, mereka membaca Al-Quran yang termasuk amalan akhirat tapi dengan menghendaki dunia, apakah tidak termasuk riya'?.

Imam ghazali menjawab bahwa tujuan mereka adalah dunia yang digunakan untuk kebaikan, mengajarkan ilmu, menolak ahli bid'ah, membela kebenaran, mengajak-ngajak manusia menuju ibadah, dan mempermudah ibadah.

‎فَهَذِهِ كُلُّهَا إرَادَاتٌ مَحْمُودَةٌ لَا يَدْخُلُ شَيْءٌ مِنْهَا فِي بَابِ الرِّيَاءِ ؛ إذْ الْمَقْصُودُ مِنْهَا أَمْرُ الْآخِرَةِ بِالْحَقِيقَة

Ini semua adalah keinginan / tujuan yang terpuji yang tidak masuk kedalamnya sesuatupun dari unsur riya'. Karena harta dunia (yang dicari dari surat waqiah) hakikatnya adalah berorientasi akhirat.

Hal ini berlandaskan pada hadits shohih; "innamal a'mal bin niyyaat" yang dijabarkan dalam sebuah hadits:

‎كم من عمل يتصور بصورة الدنيا فيصير من أعمال الآخرة بحسن النية, وكم من عمل يتصور بصور الآخرة فيصير من أعمال الدنيا بسوء النية

***

Sumber: Habib Ahmad bin Ali Bafaqih Tempel Jogjakarta
Editor: Muhammad Mihrob