Pemimpin Adalah Cerminan Rakyatnya

 
Pemimpin Adalah Cerminan Rakyatnya
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Di dalam Surat Al-An'am ayat 129, Allah SWT berfirman:

وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan."

Ketika Al-Hafidz Imam As-Suyuthi menafsirkan ayat ini, beliau mencantumkan Hadis berikut ini:

ﻛَﻤَﺎ ﺗَﻜُﻮْﻧُﻮْا ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﻳُﺆَﻣِّﺮُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ

"Sebagaimana keadaan kalian, seperti itulah pemimpin kalian." (HR. Al-Baihaqi)

Demikian pula penafsiran ulama salaf, Al-A'masyi di dalam Kitab Tafsir Ad-Dur Al-Mantsur, beliau mengatakan:

ﺇِﺫَا ﻓَﺴَﺪَ اﻟﻨَّﺎﺱُ ﺃَﻣَّﺮَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺷِﺮَاﺭُﻫُﻢْ

"Jika keadaan manusia sudah rusak maka yang jadi pemimpin adalah orang yang buruk."

Kalau kita mengutuk sana-sini dengan menuduh para pemimpin di semua tingkatan adalah jelek, maka itu semua bisa jadi adalah karena kita memang demikian keadaannya.

Dahulu para sahabat terdiri dari orang-orang mulia, maka yang terpilih menjadi pemimpin seperti Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar bin Khattab, Sayyidina Utsman dan Sayyidina Ali. Mereka adalah para sahabat terbaik Rasulullah SAW. Beliau telah berhasil mendidik pribadi-pribadi yang luar biasa yang jujur dan amanah. 

Tidak perlu mengumpat kepada pemimpin ketika kita sendiri pada saat yang sama tidak mempunyai akhlak yang baik. Karena pada hakikatnya pemimpin itu adalah cerminan dari kita sendiri. Tetapi jika memang pemimpin itu melakukan kezaliman, maka sebagaimana perintah Allah kepada Musa agar menasihatinya dengan lembut, maka demikian pula seyogyanya sikap kita kepada pemimpin atau siapapun yang perlu dinasihati. Harus dengan cara-cara yang baik.

Ketika kebaikan telah menyebar menjadi pegangan setiap orang, maka bukan tidak mungkin pemimpin-pemimpin kita kelak juga akan demikian kepribadiannnya. Semoga Allah menganugerahkan kita pemimpin yang membawa kemaslahatan bersama. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 09 Desember 2020. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

Penulis: Ustadz Ma’ruf Khozin

Editor: Hakim