6 Tanda Orang yang Mencintai Nabi Muhammad SAW

 
6 Tanda Orang yang Mencintai Nabi Muhammad SAW
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Mencintai Nabi Muhammad SAW adalah suatu kenikmatan tersendiri bagi umat Islam. Ada perasaan tenang dan tenteram dengan mencintai kekasih Allah SWT. Tetapi adakah bukti yang menunjukkan cinta tersebut?

Terkait hal itu, terdapat beberapa ciri tentang orang yang mencintai Nabi Muhammad SAW. Di dalam Kitab An-Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin, karya KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, dijelaskan ada enam tanda seseorang benar-benar mencintai Nabi Muhammad SAW. Berikut keterangannya;

1. Senantiasa meneladani Rasulullah SAW

Melaksanakan sunnahnya, mengikuti sabdanya, mencontoh perbuatannya, melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Meneladani akhlaknya, baik dalam kondisi sulit maupun mudah, dalam kondisi senang ataupun tidak senang. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Surat Ali Imran ayat 31.

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

2. Banyak menyebut namanya (bershalawat)

Karena orang yang mencintai sesuatu/seseorang, dia akan banyak menyebutnya. Dengan demikian, mencintai Rasulullah SAW meniscayakan seseorang muntuk senantiasa bershalawat kepadanya. Shalawat adalah salah satu ibadah yang sangat istimewa. Sebab, Allah SWT bersama malaikat-Nya juga senantiasa bershalawat untuk Rasulullah SAW.  

Allah SWT beserta malaikat memberi contoh terlebih dulu, kemudian memerintahkan agar orang-orang yang beriman bershalawat kepada Nabi, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat 56.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Dengan demikian, bisa dipahami bahwa shalawat itu adalah ibadah yang langsung dicontohkan dan dilakukan oleh Allah dan malaikat. Karena itu umat Islam harus juga mengikutinya.

3. Merindukan bertemu dengan Rasulullah SAW

Di antara tanda mencintai Rasulullah SAW adalah senantiasa merindukan bertemu dengannya. Karena orang yang mencintai pasti bahagia bertemu dengan sosok yang dicintai. Mencintai Rasulullah SAW berarti mencintai pribadi beliau, keluarga dan para sahabatnya. Beruntunglah umat Islam yang senantiasa mencintai keluarga dan para sahabat Rasulullah SAW.

Mencintai Ahlul Bait (keluarga Nabi SAW) dan tidak menafikan atau bahkan membenci sebagian besar sahabat. Semua imbang, mencintai Ahlul Bait dan para sahabat Nabi Muhammad SAW. Sebab beliau tidak akan pernah bisa dipisahkan dari Ahlul Bait dan para sahabatnya.

4. Mengagungkannya ketika menyebut namanya

Di antara tanda mencintai Rasulullah SAW adalah sangat mengagungkannya dan menghormatinya saat menyebut namanya serta memperlihatkan kerendahan hati disertai kekhusyu’an saat mendengar namanya.

Terkaitb hal ini, ada kisah menarik tentang seorang kyai dari Jombang yang wafat saat mahallul qiyam (prosesi berdiri pada saat pembacaan Maulid Nabi). KH. Rofi’usy Syan, nama kyai tersebut. Selama hidupnya dikenal sebagai pecinta shalawat. Beliau wafat dalam kondisi yang sangat mulia, dalam keadaan khusnul khatimah, pada saat sedang menyenandungkan untaian kalimat indah kepada Rasulullah SAW.

Demikianlah, fakta yang membuktikan pernyataan bahwa kondisi wafat seseorang menunjukkan kebiasaannya selama hidup.

5. Mencintai para Ahlul Bait dan Sahabat Rasulullah SAW

Di antara tanda cinta kepada Rasulullah adalah mencintai orang yang mencintainya, mencintai para Ahlul Baitnya, para sahabatnya, baik dari kalangan Anshar maupun Muhajirin, serta memusuhi orang yang memusuhi mereka dan membenci orang yang membenci dan mencela mereka.

Karena orang yang mencintai sesuatu dia akan menyukai orang yang mencintai itu dan membenci orang yang membenci sesuatu itu.

6. Senantiasa mencintai Al-Qur’an

Di antara tanda mencintai Rasulullah SAW adalah mencintai Al-Qur'an. Poin terakhir ini terasa menghentak. Tampaknya, dengan kondisi keimanan yang naik turun, kita lebih sering memegang gawai ketimbang mushaf, dan terlampau sering asyik dengan media sosial dibandingkan dengan bacaan Al-Qur'an.

Jika memang kondisinya demikian, berarti iman kita perlu di-"charge”. Karena seperti baterai ponsel, kondisi iman kita selalu mengalami naik turun. Lebih sering tidak stabil. Agar penuh dan stabil, kita perlu lebih sering menyapa mushaf. Sebab, Al-Qur'an adalah satu-satunya mukjizat yang istimewa dan selalu menjadi pedoman. 

Para rasul memiliki mukjizat yang tidak bisa ditiru umatnya. Nabi Ibrahim AS yang dibakar tapi tidak mempan, Nabi Musa yang bercakap-cakap dengan Allah dan membelah lautan. Lalu Nabi Isa yang menghidupkan orang mati, menyehatkan mata buta, dan sebagainya. Tetapi semua itu tidak bisa ditiru umatnya masing-masing.

Berbeda dengan Al-Qur’an yang merupakan mukjizat Rasulullah SAW yang paling istimewa. Al-Qur'an adalah mukjizat yang masih bisa dirasakan manfaatnya oleh umat Nabi Muhammad SAW hingga akhir zaman. Menjadi petunjuk dan wujud rahmat dari Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW, umat istimewa karena berkah dari Nabi Muhammad SAW sebagai makhluk terbaik-Nya. []

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ، ﺍﻟﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟﺤَﻖِّ ﻭَﺍﻟﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘِﻴﻢِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴﻢِ ۩

Semoga bermanfaat. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 23 November 2020. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim