Kisah Hidup KH. Sonhaji (Mbah Jimbun) yang Ajarkan Kesederhanaan Kepada Gus Dur

 
Kisah Hidup KH. Sonhaji (Mbah Jimbun) yang Ajarkan Kesederhanaan Kepada Gus Dur

LADUNI.ID, Jakarta - Setiap kali KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) datang ke Kebumen, beliau selalu menyempatkan sowan menemui KH. Sonhaji (Mbah Jimbun). Beliau merupakan salah satu guru Gus Dur yang selalu mengajarkan tentang kesederhanaan.

Ajaran tentang kesederhanaan hidup ini bukan hanya secara lisan, namun juga diajarkan melalui tindak lakunya. Karena bagi beliau pembelajaran yang terbaik adalah tauladan langsung melalui tingkah laku.

Baca juga: Kisah Teladan Presiden ke-4 yang Kebaikannya Tak Ingin Diketahui Orang

Semasa hidupnya, KH. Sonhaji dikenal sebagai sosok yang bersahaja. Bahkan, para tetangga sering menjumpai dirinya belanja sayuran sendiri di Pasar Tengok. Sebuah pemandangan yang terbilang langka sekarang ini. Meski notabenenya merupakan kiai yang memiliki banyak santri.

Mungkin jika KH. Sonhaji menugaskan seorang santri untuk berbelanja, ia langsung sendiko dhawuh atau melaksanakan apa yang diperintahkan, namun KH. Sonhaji lebih memilih untuk berbelanja ke pasar sendiri. Sungguh hal tersebut merupakan teladan yang amat konkret.

Meski terpisah jarak cukup jauh (Kebumen-Jakarta), hubungan guru dan murid itu terbilang hangat. Sesekali Gus Dur berkirim surat kepada sang guru. Demikian pun sebaliknya.

Baca juga: Karomah Presiden ke-4, Weruh Sak Durunge Wineruh

Gus Dur kuwi wonge nggunake adab, arep mlebu thoriqoh liyo wae isih sempat kirim surat (Gus Dur itu orangnya beretika, mau masuk tarekat lain saja, minta izin dengan berkirim surat),” kata Mbah Jimbun, seperti dituturkan kembali oleh Gus Hakim Lukman.

Bagitulah kira-kira kisah yang setidaknya dapat kita teladani, bahwa kesederhanaan dapat menjadikan diri kita, bersikap rendah hati dan saling menghormati.