Setiap Melihat Orang Shalat Sama dengan Menyaksikan Kekalahan Iblis

 
Setiap Melihat Orang Shalat Sama dengan Menyaksikan Kekalahan Iblis

LADUNI.ID, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha pernah mengatakan bahwa setiap kali melihat orang shalat itu berarti menyaksikan kekalahan iblis.

Itu terjadi karena iblis merupakan makhluk yang selalu berupaya agar manusia tidak melaksanakan perintah Allah, termasuk shalat. Sehingga, setiap kali orang shalat maka setiap kali itu pula iblis gagal dalam tugasnya.

Tidak perlu kita menganggap bahwa iblis adalah makhluk yang hebat, karena kenyataan yang kita lihat dalam kehidupan masih banyak orang shalat. Hal itu berarti iblis lemah dan tidak mampu membujuk orang muslim agar tidak melaksanakan shalat.

Dari awal, iblis sudah menjadi makhluk yang lemah ketika menghadapi orang yang ikhlas terutama dalam beribadah dan melaksanakan perintah Allah SWT.

Dengan begitu, bisa diambil pelajaran supaya manusia harus terus berupaya agar menjadi orang yang ikhlas. Memasrahkan semuanya hanya kepada Allah merupakan salah satu bentuk keikhlasan.

Semisal, ketika kita memiliki uang maka perlu kita yakin bahwa uang itu adalah milik Allah, sehingga ketika kita akan menyedekahkan uang itu, kita tidak perlu merasa bahwa uang tersebut milik kita.

Pentingnya Ikhlas

Untuk melatih keikhlasan itu, diperlukan kebiasaan meyakini bahwa apa yang kita miliki adalah milik Allah. Ketika seorang akan memberikan ilmu kepada orang lain dan dari awal orang itu sudah meyakini bahwa ilmu itu adalah milik Allah, maka ketika orang tersebut mau memberikan ilmu yang milik Allah itu tidak akan keberatan.

Upaya itu akan memudahkan kita untuk bisa ikhlas, sebagaimana dijelaskan oleh Gus Baha. Sebab, ikhlas itu merupakan sesuatu yang semuanya lillahi ta’ala.

Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala,

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil alamin

Artinya : “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al-An'am ayat 162)

Dengan demikian, dalam rangka memperjelas kekalahan iblis karena ketidakmampuannya dalam melaksanakan tugasnya menjerumuskan manusia, maka manusia perlu memiliki sifat ikhlas atas ibadah dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.