Kisah Orang Afrika Masuk Islam karena Memandang Habib Umar bin Hafidz

 
Kisah Orang Afrika Masuk Islam karena Memandang Habib Umar bin Hafidz
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Tidak ada habisnya kita membaca dan mendengarkan kisah-kisah menarik tentang perjuangan dakwah Habib Umar bin Hafidz. Keteladanan yang tersirat dalam setiap jejak langkahnya dapat menginspirasi umat Islam dalam menjalani kehidupan ini.

Kehidupan Habib Umar selalu dihiasai ketaatan kepada Allah SWT. Sehingga segala hal yang disampaikan dalam dakwahnya pun diterima oleh banyak kalangan, tidak hanya umat Islam, bahkan nonmuslim juga mengaguminya. Bahkan, ada satu kisah tentang orang Afrika yang tertarik masuk Islam karena memandang Habib Umar. Wajah beliau bukanlah tipikal orang pembohong, wajah beliau adalah kejujuran dan keteduhan belaka.

Dalam sebuah acara di Nairobi (Ibu Kota Kenya), Habib Ali Al-Jufri pernah bercerita di hadapan para jama'ah di Kenya. 

Kala itu kami bersama Habib Umar menjenguk Syaikh Sholih, kemudian kami langsung menuju bandara untuk melanjutkan penerbangan. Habib Umar menaiki mobil dan saya menaiki mobil yang lain. Ketika kami sampai di bandara, tiba-tiba ada seorang tak dikenal, dia merupakan penduduk asli Afrika. Dia bertanya kepada supir yang duduk di sebelah saya.

"Siapakah mereka? Siapa mereka itu?" Sambil menunjuk ke arah Habib Umar dan rombongan yang baru saja turun dari mobil.

"Mereka adalah orang-orang Islam," jawab sopir.

Orang Afrika itu lantas berkata, "Kalau begitu aku juga ingin menjadi Muslim"

Supir yang mendampingi saya itu jelas kaget dan bertanya, "Apa yang engkau ketahui tentang Islam?"

“Aku tidak ingin mengetahui apa-apa dulu. Aku hanya ingin menjadi seperti mereka," jawab orang Afrika itu.

Habib Umar akhirnya menuntunnya membaca dua Kalimat Syahadat dan memberinya nama Muhammad Nur. Habib Umar lalu berkata kepadanya, “Masuklah bersama kami ke ruang tunggu bandara."

Saat itu para pendamping Habib Umar berkata, "Habib, sebentar lagi pesawat akan terbang."

“Tidak… Biarkan dia masuk bersama kita," jawab Habib Umar menegaskan.

“Tapi mungkin Habib tidak akan bisa duduk bersamanya kecuali 5 menit saja," jelas pendamping Habib Umar cemas.

"Biarkan dia duduk bersama kita meskipun hanya 5 menit," tegas Habib Umar.

Akhirnya orang tadi masuk ke bandara bersama Habib Umar dan tanpa disangka, ketika itu, ternyata pihak bandara mengumumkan bahwa penerbangan akan ditunda selama 2 jam kemudian.

Habib Umar akhirnya mengajarkan seorang muallaf itu cara berwudhu dan membawanya ke tempat wudhu, beliau juga mengajarinya tata cara sholat. Setelah itu ia menunaikan shalat berjamaah bersama kami.

***

Di akhir ceramah tentang cerita itu Habib Ali berkomentar, "Lihatlah...! Satu jam sebelumnya dia terhitung orang kafir. Dan tak lewat satu jam saja, kemudian ia sudah melaksanakan shalat berjamaah bersama orang-orang Islam.”

Kisah ini telah banyak menyebar dan diketahui oleh berbagai kalangan umat Islam. Tapi membaca kisah ini, membuat kita semakin jatuh hati pada keteladanan Habib Umar bin Hafidz. Pancaran cahaya Islam muncul dari wajah yang penuh keteduhan dan kasih sayang itu. Memang, ketika Allah SWT telah mencintai seseorang, maka akan selalu ada cahaya di setiap langkahnya. Subhanallah! []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 06 Juni 2020. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

Editor: Hakim