Sakit Tidak Wajib Shalat Jum'at

 
Sakit Tidak Wajib Shalat Jum'at

LADUNI.ID, Jakarta - Penyebaran virus corona yang kian tak terkendali menyababkan orang harus bisa pintar menjaga diri. Termasuk jika ada udzur karena masalah wabah corona.

Akan tetapi masih banyak muslim yang tidak paham masalah ini. Contohnya seperti pada postingan di akun twitter yang lebih memilih mati daripada tidak shalat jumat. Postingan ini diupload oleh akun twitter @82Arfun dengan menulis, “Lebih baik mati ketika shalat Jumat di masjid, daripada tidak shalat Jumat karena takut mati.”

Padahal, Ustadz Ma’ruf Khozin sudah menjelaskan masalah ini, sebagaimana tulisannya sebagai berikut.

***

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻣُﻮﺳَﻰ، ﻋَﻦِ اﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻗَﺎﻝَ: اﻟﺠﻤﻌﺔ ﺣﻖ ﻭَاﺟِﺐٌ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻓِﻲ ﺟَﻤَﺎﻋَﺔٍ ﺇِﻻَّ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ: ﻋَﺒْﺪٌ ﻣَﻤْﻠُﻮﻙٌ، ﺃَﻭِ اﻣْﺮَﺃَﺓٌ، ﺃَﻭْ ﺻَﺒِﻲٌّ، ﺃَﻭْ ﻣَﺮِﻳﺾٌ

Dari Abu Musa bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Shalat Jum'at adalah wajib bagi setiap Muslim laki-laki secara berjamaah, kecuali bagi (1) budak sahaya (2) wanita (3) anak kecil (4) orang sakit" (HR Al Hakim)

Virus Corona ini tidak langsung menyebabkan mati di masjid saat shalat Jum'at, tetapi menular kepada banyak orang dan matinya di rumah sakit, bukan saat jumatan. Understum?

Tapi jika daerah tertentu yang masih aman dari penularan virus, Surabaya misalnya, saya in syaa Allah tetap shalat Jum'at. Jika menurut ahli medis sudah dalam taraf membahayakan maka saya shalat Dzuhur di rumah.

Urusan agama ikut para kyai. Urusan kesehatan ikut para dokter.

Oleh: Ustadz Ma'ruf Khozin
_______________________________________________________________-
Aktifkan Nada Sambung pribadi Tausiyah Ustadz Ma'ruf Khozin "LIMA ALAM KEHIDUPAN"
Dengan cara kirim SMS: LAKDO kirim ke 1212
Tarif: Rp. 3850 / 7 hari