Penjelasan tentang Hadis Dhaif

 
Penjelasan tentang Hadis Dhaif

Oleh USTADZ MA’RUF KHOZIN

LADUNI.ID, Jakarta - Hadis dhaif ada 2 macam, ada faktor terputusnya sanad dan faktor perawinya dhaif.

1. Sanad yang terputus adalah: Mursal, Munqathi', Mu'dhal, Mudallas, Muallaq dan Muallal.

2. Perawi dhaif meliputi: Matruk, Munkar, Mudraj, Maqlub, Mudhtharib, Mushahhaf, Muharraf, Mubham, Majhul, Mastur, Syadz dan Mukhtalif.

Perdebatan soal mengamalkan hadis dhaif kembali mencuat sejak munculnya kelompok Salafi, terlebih salah satu ulama mereka menganggap bahwa mengamalkan ibadah dari hadis dhaif adalah Bid'ah (Baca Ahkam Al-Janaiz, karya Syekh Albani).

Padahal sejak masa ulama terdahulu, Imam Ahmad misalnya, beliau berkata:

الحديث الضعيف أحب إلي من رأي الرجال

"Hadis Dhaif lebih aku senangi dari pada pendapat ulama"

Lagi-lagi ulama dari kalangan mereka mentakwil bahwa maksud Imam Ahmad adalah hadis Hasan, bukan hadis dhaif yang difahami saat ini. Benarkah? Mari simak penuturan muridnya, Syekh Adz-Dzahabi dalam Siyar A'lam An-Nubala':

ولا سيما إذا حكمنا على حد الحسن باصطلاحنا المولد الحادث الذي هو عرف السلف يعود إلى قسم من اقسام الصحيح ... فهو داخل في اداني مراتب الصحة

"Apalagi jika kita menghukumi definisi hadis Hasan dengan istilah di masa kita yang merupakan pengertian di masa ulama Salaf adalah bagian dari hadis sahih... Maka hadis Hasan masuk dalam tingkatan hadis sahih yang paling rendah".