Ziarah di Makam Siti Fatimah Binti Maimun, Pendakwah Islam dari Malaka

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Siti Fatimah Binti Maimun, Pendakwah Islam dari Malaka

 Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Siti Fatimah beliau adalah salah seorang tokoh yang menyiarkan agama Islam di Jawa. Beliau berasal dari Malaka. Siti Fatimah binti Maimun adalah putri dari pasangan Syekh Maimun atau Sultan Mahmud Syah dan Siti Aminah. Sang ayah merupakan pria keturunan Iran, sedangkan ibunya berasal dari Aceh.
 

Profil
Siti Fatimah atau dikenal dengan sebutan Putri Retno Suwari lahir di Malaka pada tahun 1064 Masehi. Ayahnya bernama Syekh Maimun (bergelar Sultan Mahmud Syah Alam) berasal dari Iran. Sedangkan ibunya bernama Siti Aminah berasal dari Aceh. Maimun sendiri merupakan sepupu dari Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) sehingga Siti Fatimah Binti maimun merupakan keponakan dari Syekh Maulana Malik Ibrahim.

Konon, Siti Fatimah datang ke Jawa atas perintah Syekh Maulana Malik Ibrahim untuk menyebarkan Islam di tanah Jawa. Menurut H. Hasyim Ali, juru kunci makam, bukan Siti Fatimah yang datang terlebih dulu ke Jawa, melainkan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Syekh Maulana Malik menginjakkan kaki di tanah Jawa sekitar tahun 1079-1080, sedangkan Siti Fatimah menyusul kemudian pada tahun 1081. Saat datang ke tanah Jawa, Siti Fatimah Binti Maimun masih berusia 17 tahun.

Lokasi Makam

Siti Fatimah wafat akibat wabah penyakit yang menyerang daerah Leran dan sekitarnya kala itu. Siti Fatimah wafat pada 7 Rajab 475 Hijriyah (2 Desember 1082 M) atau saat masih beusia 18 tahun. Beserta 4 dayangnya, Siti Fatimah wafat saat masih perawan.

Makam Siti fatimah Binti Maimun berada dalam sebuah cungkup berbentuk empat persegi panjang dengan atap berbentuk limasan yang mengerucut. Cungkup ini merupakan bangunan utama dan terbesar. Di dalam cungkup tersebut, selain terdapat makam Siti Fatimah Binti Maimun, dimakamkan  juga empat orang dayangnya, yaitu Nyai Seruni, Putri Keling, Putri Kucing, dan Putri Kamboja.

Makam berlokasi di desa Leran kecamatan Manyar atau sekitar 7 km sebelah utara kota Gresik. Desa tersebut terletak di tepi jalan Daendels (jalan yang memanjang dari ujung timur-ujung barat pulau Jawa) yang menghubungkan Gresik-Lamongan-Tuban.

Haul

Setiap tanggal 15 Syawal atau 15 hari setelah Hari Raya Idul Fitri ditetapkan sebagai haul Siti Fatimah Binti maimun. Tanggal itu diambil bukan dari tanggal lahir Fatimah melainkan dari tanggal penemuan makam Siti Fatimah binti Maimun yang sempat 'hilang' selama 400 tahun setelah wafatnya.

Motivasi Ziarah Menurut Syeikh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam Siti Fatimah banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah Gresik saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar negeri terutama Malaysia. Hal ini tak lain karena Siti Fatimah berasal dari Malaysia.

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah dan berdoa di makam ini, maka segala keinginan pasti akan terkabul. Bahkan bagi beberapa kalangan, mereka meyakini bahwa karomah dari Siti Fatimah bisa meningkatkan derajat. Karena itu tak jarang yang datang ke sana adalah orang-orang dari golongan pejabat. Selanjutnya bagi para pedagang, berdoa di makam ini konon adalah jaminan kesuksesan dalam usaha yang dijalankannya.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di antaranya:
Kue Jubung, Kue Bonggolan, Bandeng Asap, Otak-otak Bandeng, Kue Pudak, Petis Gresik