Kajian Kitab Hikam Pasal 23, 'Eksistensi Allah'

 
Kajian Kitab Hikam Pasal 23,  'Eksistensi Allah'

LADUNI.ID, Jakarta - Kajian Kitab Al-Hikam Pasal 23, tentang 'Eksistensi Allah'

Oleh: Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan

Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari dalam Al-Hikam Pasal 23, berkata:

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ ولولاه ماكان وجودُ كلّ شيىءٍ

"Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal seandainya tidak ada Allah, niscaya tidak akan ada segala sesuatu."

Penjelasan (Syarah)
Allah itu Dzat yang menzhahirkan segala sesuatu, bagaimana mungkin sesuatu itu bisa menutupi/menghijab-Nya.

Allah itu Dzat yang Maha Nyata pada segala sesuatu, bagaimana bisa Dia tertutupi.

Allah itu Dzat yang Maha Esa, tidak ada sesuatu yang bersama-Nya, bagaimana mungkin Dia dihijab oleh sesuatu yang tidak wujud disamping-Nya.

Demikian tampak jelas sifat-sifat Allah pada setiap sesuatu di alam ini, yang semua isi alam ini sebagai bukti kebesaran, kekuasaan, keindahan, kebijaksanaan dan kesempurnaan Dzat Allah yang tidak menyerupai sesuatu apapun dari makhluknya.

Sehingga bila masih ada manusia yang tidak mengenal Allah [tidak melihat Allah], maka benar-benar ia telah silau oleh cahaya yang sangat terang, dan telah terhijab dari nur ma'rifat oleh awan tebal yang berupa alam sekitarnya.

Kesimpulan
Allah itu Maha Nyata, mengapa makhluk tidak bisa melihat-Nya?

Karena penglihatan makhluk tertutupi oleh dosa-dosa nya yang sangat amat besar.

Maka jika ingin melihat Allah, bersihkan dirinya dari segala macam dosa. Niscaya pasti bisa Melihat Allah (Ru'yatullah)

Referensi, Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari Kitab Al-Hikam Pasal 23.