Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare)

 
Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare)

LADUNI.ID - Prinsip kesejahteraan hewan dilakukan dengan menerapkan prinsip yang meliputi bebas dari:

1. Rasa lapar dan haus
2. Rasa sakit, cidera dan penyakit
3. Ketidaknyamanan, penganiayaan, dan penyalahgunaan
4. Rasa takut, tertekan dan mengekspresikan perilaku alaminya.

Sebenarnya teori dari Barat ini sudah lebih dulu dikenal dalam agama kita. Dalam hadis Nabi disebut dengan istilah berbuat baik terhadap hewan, yang terdapat dalam sabdanya:

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ، قَالَ: ثِنْتَانِ حَفِظْتُهُمَا عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذبحتم فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ»

Dari Syaddad bin Aus bahwa ia menghafal 2 hal dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, sabda Nabi: "Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik kepada kalian. Jika kalian (menghukum) mati maka lakukanlah dengan baik. Jika kalian menyembelih maka lakukanlah dengan baik. Tajamkan pisaunya dan senangkan hewan sembelihannya" (HR Muslim)

Hadis ini dijelaskan oleh para ulama dengan uraian sebagai berikut:

وَنَقَلَ ابْنُ الْمُنْذِرِ أَنَّهُ يُكْرَهُ أَنْ يحدد السِّكِّينَ وَالشَّاةُ تَنْظُرُ السِّكِّينَ وَأَنْ يَذْبَحَ الشَّاةَ وَالْأُخْرَى تَنْظُرُ وَكَذَا قَالَهُ أَصْحَابُنَا قَالُوا وَيُسْتَحَبُّ أَنْ تُسَاقَ إلَى الْمَذْبَحِ بِرِفْقٍ وَتُضْجَعَ بِرِفْقٍ وَيُعْرَضَ عَلَيْهَا الْمَاءُ قَبْلَ الذَّبْحِ

Ibnu Mundzir mengutip dari para ulama bahwa: Makruh hukumnya (1) mengasah pisau dan kambing melihatnya (2) kambing disembelih dilihat oleh kambing yang lain.

Ulama Syafi'iyah berkata bahwa dianjurkan (1) membawa hewan ke tempat sembelihan dengan pelan (2) direbahkan dengan pelan (3) diperlihatkan air sebelum disembelih (Al-Majmu', 9/81)

Jika para panitia Qurban dan Jagal menerapkan "Ihsan" terhadap hewan di atas maka tidak akan ada tuduhan bahwa di negara kita memperlakukan hewan tidak berprikehewanan. Semua penjelasan di atas ada dalam buku saya "Fikih Qurban".