Medali Ramon Magsaysay Gus Dur yang Hilang Kini Ditemukan

 
Medali Ramon Magsaysay Gus Dur yang Hilang Kini Ditemukan

LADUNI.ID, Jakarta - Medali Ramon Magsaysay yang pernah diterima KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 1991 di Filipina, kini ditemukan kembali oleh putri sulung Gus Dur, yakni Alissa Wahid. Gus Dur menerima medali tersebut ketika dinobatkan sebagai pejuang kemanusiaan pada Ramon Magsaysay Award untuk kategori Community Leadership di Filipina.

Di belakang medali itu terdapat tulisan ‘penghargaan diberikan kepada KH Abdurrahman Wahid’, yang ditulis dalam bahasa Inggris. Seperti dilansir dari akun facebook Imam Syafii, yang diposting pada Kamis (27/6), Alissa mengaku baru teringat kalau ayahandanya pernah menerima penghargaan itu, ketika ditanya teman-temannya beberapa tahun lalu.

“Mbak Alissa memang tau betul soal Ramon Magsaysay Award itu karena dirinya ikut mengantar Gus Dur ke Filipina.Tapi ketika dicari cari, medali penghargaan itu tidak juga ditemukan,” tulis Imam Syafii dalam akun facebooknya.

Akan tetapi, ketika menghadiri acara Halal bi Halal yang digelar oleh Gusdurian Jawa Timur di Surabaya, Alissa dikejutkan dengan kotak biru pemberian Ketua Indonesia Tionghoa Jawa Timur, Pak Gatot. Kotak biru tersebut ternyata berisi medali penghargaan Ramon Magsaysay milik Gus Dur.

"Saya dapat dari teman yang membelinya dari pasar loak (barang bekas) di Surabaya," kata Pak Gatot, seperti ditulis Imam Syafii di akun facebooknya. Pak Gatot memang mengaku ngefans berat kepada Gus Dur dan menyerahkan medali tersebut kepada Alissa.

Ditemukan di Pasar Loak

Imam Syafii juga menulis bahwa Alissa yang merupakan Koordinator Jaringan Gusdurian Nasional ini terdiam beberapa saat sambil mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

“Kalian semua sahabat sejati Gus Dur. Saya sangat berterima kasih sekali… Saya nggak tau bagaimana penghargaan itu bisa sampai ke pasar loak," kata Alissa. ‘Hadiah tersebut sekaligus kado yang tidak terlupakan buat Mbak Alissa yang ulang tahunnya tepat malam itu,’ tulis Imam Syafii.

Dalam postingan di akun facebook tersebut, Imam Syafii juga menulis bahwa Gus Dur, jika pun kini masih hidup, tidak akan mencari atau membutuhkan itu semua.

“Seandainya Gus Dur masih hidup, pasti tidak peduli ada atau tidaknya medali itu dan penghargaan-penghargaan lainnya. Gus Dur tidak mencari dan membutuhkan itu semua… Jadi rindu panjenengan Gus… Lahumul fatehah... (Surabaya 27 Juni 2019, saat hakim MK memutus gugatan pilpres),” tulis Imam Syafii.