Penjelasan Arti Ramadhan

 
Penjelasan Arti Ramadhan
Sumber Gambar: laduni.id

LADUNI.ID, Jakarta - Dalam ajaran Islam tentunya banyak sekali ibadah wajib yang bisa kita lakukan, salah satunya puasa Ramadhan.
Sebagai Umat Islam, tentu kita diperintahkan menjalankan apa yang ada di dalam Al-Qur’an serta yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Diantaranya menjalankan puasa Ramadhan. Pengertian Ramadhan menurut istilah adalah bulan suci dimana umat Islam seluruh dunia serentak melakukan ibadah wajib yaitu puasa. Dibulan tersebut sangat dianjurkan untuk mengeluarkan infaq.

Ibadah Ramadhan adalah satu-satunya ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah SWT, dengan cara menahan diri dari makanan dan minuman. Mulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya.

Istilah Ramadhan diambil dari kata Ar-Ramdha’ (اللرمضاء ) artinya kalimat Ramadhan adalah panas. Tapi dalam Tafsir Imam Ibnu Katsir arti nama Ramadhan berasal dari kata Ar-Ramdhu.  (الرمض ) Artinya batu yang sangat panas karna terkena terik matahari. 

Ulama tafsir Prof. Dr. AG. H. Muhammad Quraish Shihab., Lc., M.A mengatakan, Ramadhan terambil dari akar kata yang berarti membakar. Karena ketika itu suhu udara demikian panas dan membara. Penamaan Ramadhan karena ketika terjadi perubahan nama-nama bulan yang kemudian dikenal dengan nama Hijriah, penduduk Mekkah menamai bulan-bulan sesuai dengan iklim yang mereka alami ketika itu atau tradisi yang mereka lakukan.

Bagi setiap umat Islam yang punya akal, suci, dan sehat dalam fisik, maka hukumnya wajib melakukan puasa Ramadhan.
Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

yaa ayyuhallaziina aamanuu kutiba ‘alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba ‘alallaziina mingqoblikum la’allakum tattaquun.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa”
Dalam ayat ini kita bisa mengetahui bahwa puasa yang wajib bagi umat Islam hanyalah puasa di bulan Ramadhan. Ayat ini adalah salah satu dalil puasa Ramadhan.

Sejarah diwajibkan puasa tidak lepas dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke negeri Madina. Puasa diwajibkan kepada Nabi Muhammad SAW pada bulan sya’ban tahun ke-2 H.

Sebelum ayat tentang puasa turun umat Islam biasa berpuasa wajib pada hari asyura sama dengan orang-orang Yahudi. Mengapa orang Yahudi puasa pada hari asyura? Karena mereka berkeyaqinan pada hari tersebut Allah SWT meyelamatkan Nabi Musa dari serangan Fira’un.

Kemudian setelah itu Allah SWT turunkan ayat yang menjelaskan tentang perintah puasa agar ada perbedaan dengan orang kafir. Tentu ayat tersebut disambut dengan penuh gembira oleh umat Islam.

Bulan Ramadhan mempunyai banyak keistimeawaan di bandingkan bulan-bulan lainnya. Agar kita bisa lebih semangat lagi dalam melakukan puasa selama bulan Ramadhan. Maka penting juga kita mengetahui keistimewaan apa saja yang ada pada bulan Ramadhan.

Setelah mengetahui keutamaan bulan Ramadhan dan keistimewaan, maka melakukan ibadah puasa bakal lebih semangat lagi.

Adapun keistimewaannya sebagai berikut:

Bulan Penuh Berkah
Ada keistimewaan dalam 10 hari pertama bulan Ramadhan sebagai pembebas umat Islam dari api neraka. Selain itu selama satu bulan penuh selalu ada berkah yang kita dapatkan selama Ramadha.

Berkah Ramadhan secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu 10 malam terakhir yang merupakan hari penuh rahmat. Kemudian 10 hari kedua merupakan hari yang banyak pengampunan.

Memang keistimewaan bulan Ramadhan benar-benar indah, Semoga kita juga bisa mendapatkan banyak berkah dan pahala di bulan yang mulia ini.

Bulan Dikabulkan Doa
Selain bisa mendapat banyak pahala, bulan Ramadhan bisa menjadi salah satu peluang doa-doa yang bisa dikabulkan akan lebih besar.

Oleh karna itu, jalankanlah ibadah puasa dengan sebaik munkin, perbanyaklah melakukan perkara sunah, perbanyak membaca Al-Qur’an, dan sebagainya.

Ada Malam Seribu Bulan
Malam yang juga disebut malam seribu bulan ini adalah malam yang paling mulia setelah malam kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Lailatul Qadar adalah malam yang paling mulia yang terjadi dibulan bulan Ramadhan. Mengapa bulan ini menjadi mulia?
karna di malam ini turunlah Al-Qur’an. Oleh karna itu, hiasilah malam-malam bulan Ramadhan dengan memperbanyak beribadah kepada Allah. Agar bisa mendapatkan malam seribu bulan, khususnya di 10 hari terakhir.

Setiap Amal Dilipat Gandakan
Setiap ibadah yang kita lakukan pasti akan dibalas, khususunya di bulan Ramadhan. Setiap amalan yang kita lakukan di bulan suci ini, maka pahalanya akan dilipat gandakan. Amalan yang bisa kita lakukan di bulan suci ini seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan sebagainya. Selain itu masih ada amalan yang lebih banyak lagi yang bisa kita lakukan, agar bisa mendapatkan pahala yang berlipat.

Bulan Turunnya Al-Qur’an
Seperti yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 185 bahwa salah satu kelebihan bulan Ramadhan, adalah di dalamnya turun Al-Qur’an. Sebagai pembeda, petunjuk, dan penjelasan bagi umat Islam, sungguhlah mulia bulan Ramadhan. beberapa hikmah puasa di bulan Ramadhan yang perlu kita  ketahui.

Mengajarkan Untuk Hidup Sederhana
Belajar hidup sederhana juga merupakan salah satu hikmah puasa Ramadhan yang bisa dilakukan siapa saja. Karna berlatih untuk hidup sederhana sepertinya bukan menjadi suatu hal yang mudah. Oleh karna itu, ketahuilah bahwa hidup di dunia seperti roda yang beruputar kadang ada di atas kadang di bawah. Dengan itu kita  yang sedang berada di atas perbanyaklah sedekah di bulan Ramadhan. Agar kita selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Membiasakan Diri dalam Istiqamah
Apabila sudah membiasaka diri dalam istiqamah tentu saja banyak sekali keberkahan Ramadhan yang bisa kita dapatkan.

Melatih diri dalam melawan hawa nafsu
Salah satu hikmah puasa Ramadhan yang bisa kita dapatkan adalah. Melatih diri dari hawa nafsu sifat ini cukup kuat yang ada dalam hati.
Kita akan lebih terkontrol diri dari segala macam godaan yang terlintas di dalam fikiran, apabila sudah melakukan puasa Ramadhan.

Menjaga Kesehatan
Salah satu hikmah puasa Ramadhan yang bisa kita rasakan dalam hidup, adalah kesehatan yang tidak ada bandingnya. Mengapa? Karna di bulan Ramadhan kita banyak melakukan istirahat dari  bekerja.
Hal tersebut di landaskan dari sebagian pakar kesehatan yang sudah banyak memberikan rekomendasi. Agar umat Islam tetap semangat dalam melakukan puasa Ramadhan. Dengan itu kita yang sedang mencari obat untuk bisa menjadi orang yang lebih sehat, maka puasalah di bulan Ramadhan. Karna ada beberapa penyakit yang bisa terhindar saat melakukan puasa Ramadhan seperti diabetes, obositas dan sebagainya.

Dalam hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ {صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ} قَالَ : إِنَّمَا سُمِّيَ رَمَضَانُ : لِأَنَّهُ يَرْمِضُ الذُّنُوبَ أَيْ : يَحْرِقُهَا وَيَذْهَبُ بِهَا

Artinya: Anas bin malik bercerita bahwa Rasulullah SAW bersabda, dinamakan Ramadhan karena membakar dosa dalam arti membakar sekaligus melenyapkan dosa.
Dalam Kitab Hasyiyah Ibrahim Al-Bajuri disebutkan:

 وَرَمَضَانَ لِرَمَضِ الذُّنُوبِ فِيهِ ، لِأَنَّهُ يُرْمِضُ الذُّنُوبَ أَيْ يُحْرِقُهَا ، وَقِيلَ : لِأَنَّ الْقُلُوبَ تُؤْخَذُ فِيهِ مِنْ حَرَارَةِ الْمَوْعِظَةِ ، وَقِيلَ : سُمِّيَ رَمَضَانَ ، لِأَنَّهُمْ لَمَّا نَقَلُوا أَسْمَاءَ الشُّهُورِ عَنْ اللُّغَةِ الْقَدِيمَةِ سَمَّوْهَا بِالْأَزْمِنَةِ الَّتِي وَقَعَتْ فِيهَا فَوَافَقَ زَمَنَ الْحَرِّ وَالرَّمَضِ ،

Dinamakan Ramadhan karena di bulan itu untuk membakar dosa karena pada bulan itu dosa-dosa pada dibakar dikatakan karena hati di bulan itu menerima panasnya mauidzoh.  Dinamakan Ramadhan karena masyarakat terdahulu memberi nama pada bulan-bulan dengan bahasa terdahulu,mereka menamakan bulan dengan musim yang bertepatan pada bulan tersebut dan Ramadhan pas bertepatan dengan musim panas.

1. Muharram (bulan suci: diharamkan peperangan atau niaga)
2. Safar (saat orang arab meninggalkan rumah mereka dalam keadaan kosong)
3. Rabi' al-Awwal (musim semi pertama)
4. Rabi' al-Sani (musim semi kedua)
5. Jumad al-Ula (musim dingin pertama)
6. Jumad al-Saniyyah (musim dingin kedua
7. Rajab (saat pepohonan berduri)
8. Sya'ban (bulan pembagian)
9. Ramadhan (bulan musim panas)
10. Syawwal (saat unta menaikkan ekornya pada wadah)
11. Zul-Qa'dah (saat merendahkan kendaran untuk dinaiki)
12. Zul-Hijjah (saat menjalani haji)

Alhamdulillah penjelasan tentang pengertian Ramadhan sudah selesai, semoga bisa menjadi tambahan ilmu buat kita semua.

___________

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada Minggu, 15 April 2019 . Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.
Editor : Sandipo

SUMBER : Kitab Tuhfah Al Muhtaaj, Kitab Ittihaf Ahl Islam bi Khusus Ash-Shiyam