Keutamaan Kirim Do'a untuk Ahli Kubur

 
Keutamaan Kirim Do'a untuk Ahli Kubur

Lanjutan Bab Keempat (7)

وبإسناده عن أبي قلابة قال أقبلت من الشام إلى البصرة فنزلت الخندق فتطهرت وصليت وكعتين بالليل ثم وضعت رأسي على قبر فنمت ثم انتبهت فإذا صاحب القبر يشتكيني يقول لقد آذيتني منذ الليلة ثم قال إنكم لا تعلمون ونحن نعلم ولا نقدر على العمل إن الركعتين اللتين ركعتهما خير من الدنيا وما فيها ثم قال جزى الله أهل الدنيا خيرا أقرئهم منا السلام فإنه يدخل علينا من دعائهم نور مثل الجبال.

Dan dengan sanadnya dari Abi Qilabah berkata : " aku datang dari Syam menuju Bashrah, aku singgah di Khandaq lalu aku bersuci dan sholat dua roka'at di malam hari. Lalu kuletakkan kepalaku di atas kubur dan akupun tertidur. Kemudian seolah-olah aku terbangun, tiba-tiba penghuni kubur mengadu padaku, ia berkata : 'engkau telah menyakitiku sejak semalaman.'

Kemudian penghuni kubur melanjutkan : 'sesungguhnya kalian tidak mengetahui (kebaikan amal kalian) dan kami mengetahui namun kami tidak mampu beramal. sungguh, sholat dua roka'at yang engkau lakukan lebih baik daripada dunia seisinya.'

Kemudian penghuni kubur berkata : 'semoga Allah membalas penduduk dunia dengan kebaikan, sampaikan salam kami kepada mereka , sesunnguhnya doa mereka telah menjelma menjadi cahaya pada kami laksana gunung."

وبإسناده عن زيد بن وهب قال حدثني رجل قال رأيت أخا في فيما يرى النائم فقلت فلان عشت الحمد لله رب العالمين قال قلتها لئن أقدر أن أقولها أحب إلي من الدنيا وما فيها ثم قال ألم تر حيث يدفنون فلانا فإن فلانا قام فصلى ركعتين لأن أكون أقدر أن أصليها أحب إلأي من الدنيا وما فيها.

Dan dengan sanadnya dari Zaid bin Wahb berkata : telah menceritaakn kepada kami seseorang, ia berkata : " aku melihat saudaraku dalam mimpi, lalu aku berkata : 'si fulan masih hidup, alhamdulillahirobbil'aalamiin." Saudaraku berkata : " engkau telah mengucapkannya (hamdalah) jika aku mampu mengucapkannya tentu lebih aku sukai daripada dunia seisinya." Saudaraku melanjutkan : " apakah engkau tidak melihat ketika si fulan di kubur, sesungguhnya si fulan bangkit kemudian sholat dua roka'at, andaikan aku mampu melakukan sholat itu tentunya lebih aku sukai daripada dunia seisinya."

وبإسناده عن مطرف بن عبد الله الحرشي قال شهدت جنازة واعتزلت ناحية قريبا فصليت ركعتين كأني خففتهما لم أرض إتقانهما ونعست فرأيت صاحب القبر يكلمني فقال ركعت ركعتين لم ترض إتقانهما قلت قد كان ذلك قال تعملون ولا تعلمون ونحن نعلم ولا نستطيع أن نعمل لأن أكون ركعت مثل ركعتيك أحب إلي من الدنيا بحذافيرها.

dan dengan sanadnya dari Muthorrif bin AbdullahAl Harasyi, ia berkata : " aku menyaksikan jenazah, kemudian aku pindah ke tempat yang lebih dekat dari kuburan, lalu aku sholat dua roka'at seolah-olah aku meringankan sholatklu dan aku tidak senang memberatkannya (melakukan dengan lama-lama) lalu aku tertidur. Dalam tidur aku melihat penghuni kubur berbicara kepadaku, ia berkata : " engkau sholat dua roka'at tapi engkau tidak senang berlama-lama ?"  aku menjawab : " hal itu sudah menjadi kebiasaanku." Penghuni kubur berkata : "kalian bisa beramal namun kalian tidak mengatahui, kami mengetahui namun kami tidk bisa beramal, andaikan aku mampu sholat dua roka'at seperti mu tentu lebih aku sukai dari pada dunia seisinya."

وبإسناده عن مفضل بن يونس قال كان ربيع بن راشد يخرج إلى الجبان فيقيم سائر نهاره ثم يرجع مكتئبا ثم يرجع فيقول أهله أين كنت فيقول كنت في المقابر نظرت إلى قوم منعوا ما نحن فيه ثم يبكي.

وبإسناده عن الحسن قال دخلت أنا وصفوان المقابر فقنع رأسه ثم لم يزل يذكر الله تعالى حتى خرجنا من المقابر فقلت له في ذلك فقال إني قد ذكرتهم وما حضر عليهم من ذلك ونحن في المهلة فأحببت أن أقدم لذلك شيئا من عمل قال الحسن أحب والله أن يكون لي في كل خير نصيب.

Dan dengan sanadnya dari Mufadhdhol bin Yunus, ia berkata : " Robi' bin Rosyid pernah keluar menuju Al Jabban, sepanjang hari ia tinggal di sana. setelah itu ia kembali dalam keadaan bersedih. keluarganya bertanya : "engkau dari mana saja ?" ia menjawab : " aku pergi ke kuburan-kuburan, lalu ku melihat suatu kaum yang melarang apa yg tengah kami lakukan." kemudian ia menangis.

Dan dengan sanadnya dari Al Hasan, ia berkata : " Aku bersama dengan Shofwan masuk kuburan, Shofwan menundukkan kepalanya selalu berdzikir kepada Allah ta'ala hingga kami keluar dari kuburan, lalu aku bertanya kepadanya tentang hal itu. Ia menjawab : "sesungguhnya aku tadi membaca dzikir untuk mereka, dan segenap apa yang ada pada mereka, dan kami tadi membaca tahlil, aku ingin mempersembahkan semua itu sebagai amal untuk mereka."  Al Hasan berkata : "demi Allah, aku ingin mempunyai bagian dalam setiap kebaikan."  Wallohu a'lam.

Bersambung ..


Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah