Ini Cerita Gus Muwafiq Ketika Jadi Asprinya Gus Dur

 
Ini Cerita Gus Muwafiq Ketika Jadi Asprinya Gus Dur

LADUNI.ID, Malang – Ketika mengisi ceramah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahman Kepanjen Malang, Jawa Timur, Ahad (31/3), KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) menceritakan pengalamannya bersama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Dalam cerita itu, Gus Muwafiq yang pernah menjadi asisten pribadi (aspri) Gus Dur ini menanyakan perihal mengapa Gus Dur melakukan kunjungan dan bekerjasama dengan Israel.

“Jadi saya tanya kepada Gus Dur. Kenapa kok sering datang ke Israel? Tanya saya. Gus Dur menjawab: ‘Lha memang kenapa?'," ceritanya di depan ribuan jamaah.

Selain itu, Gus Muwafiq juga mengakui jika ketika itu ia benar-benar merasa aneh dan belum paham tentang hal tersebut. Gus Dur pun menjawab bahwa alasan kunjungannya adalah dalam rangka kemanusiaan. Yakni karena mereka sesama manusia.

“Lalu saya tanya lagi. Bagaimana dengan ayat: ‘wa lan tardla ‘anka al-Yahudu wa lan Nashara hatta tattabi’a millatahum. Mereka itu tak pernah merelakan keberadaan kita, Gus,” tuturnya.

Ketika mendengar pertanyaan itu Gus Dur tersebut, tertawa dan mengatakan dengan santai bahwa Gus Muwafiq itu lupa akan sesuatu.

“Jadi Gus Dur malah bilang kepada saya: ‘Kamu ini mengingat ayat yang dibaca orang NU setahun sekali. Tapi lupa bacaan shalat yang dibaca lima kali sehari' kata Gusdur kepada saya,” ungkap Gus Muwafiq heran dan bertanya-tanya bacaan apa itu.

Kemudian, Gus Dur pun membaca shalawat: ‘Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad kama shallaita ‘ala Sayyidina Ibrahim wa ‘ala ali Sayyidina Ibrahim.'

"Jadi mereka itu (Israel) kan masih keluarganya Nabi Ibrahim. Kalau Nabi saja kirim shalawat pada mereka, apalagi saya,” jelas Gus Dur.

Oleh karena itu, Gus Muwafiq mengatakan bahwa untuk memahami ukhuwah basyariyah (persatuan antar manusia) tidak usah repot-repot.

“Jadi kita tak usah lah ribut-ribut mencari perbedaan. Yang kita butuhkan adalah titik temu supaya damai. Apa itu? Mereka itu adalah saudara kita,” pungkas Gus Muwafiq.