Ziarah di Makam Sunan Kalijaga, Pendakwah Islam di Pulau Jawa

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Sunan Kalijaga, Pendakwah Islam di Pulau Jawa

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh Wali Songo yang sangat lekat dengan Muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak.

Kepiawaian beliau dalam menyebarkan agama islam di tanah Jawa sudah sangat di kenal, bahkan cara beliau dalam menyampaikan islam kepada masyarakat dengan gaya yang unik membuat Sunan Kalijaga bisa mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat Jawa. Beliau dikenal sebagai salah satu penyebar agama islam yang menggunakan pendekatan budaya dalam penyampaiannya, seperti menggunakan gamelan, seni ukir, wayang, seni suara (nyanyian), dan perangkat budaya lain sebagai sarana berdakwah.

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.

- iOS: https://sin.do/u/ios

Profil

Sunan Kalijaga dilahirkan dari keluarga bangsawan Tuban. Bapaknya beliau adalah Tumenggung Wilatika yang menjadi Adipati Tuban, sedangkan ibunya adalah Dewi Nawangrum. Riwayat lain menyebutkan menyebutkan bahwa Tumenggung/ dipati Wilatika ini merupakan keturuna dari Runggalawe dari kerajaan Majapahit, ia memiliki putra bernama Raden Sahid dan putri bernama Dewi Rasawulan dari perkawinannya dengan Dewi Anggraeni. Sunan Kalijaga lahir sekitar tahun 1450 M memiliki nama kecil Raden Sahid.

Terkait asal usulnya ada dua pendapat yang berbeda mengenai keturunan Sunan Kalijaga. Dua pendapat tersebut mengatakan bahwa Sunan Kalijaga merupakan keturunan Arab dan Jawa Asli. Pendapat bahwa Sunan Kalijaga orang Arab, terdapat pada catatan babad tuban, di dalam babad tersebut di ceritakan Aria Teja Alias Abdul Rahman atau kakek Sunan Kalijaga berhasil mengislamkan Adipati Tuban yang bernama Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari perkawinan tersebut Aria Teja mempunyai putra yang bernama Aria Wilatika. Sunan Kalijaga merupakan anak dari Aria Wilatika. H.J. De Graaf membenarkan Babad Tuban dan pandangan Van Den Berg bahwa Aria Teja I (Abdurrahman) adalah orang Arab, yang memiliki silsilah hingga Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Rasuluallah SAW.

 Adapun pendapat yang mengatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Jawa, Dari keterangan Darmosugito (Trah Kalinjangan) yang disampaikan pada seorang pembantu majalah Penyebar Semangat Surabaya yang bernama Tjantrik Mataram mengatakan bahwa Sunan Kalijaga keturunan Jawa asli. Silsilah keturunan Jawanya yaitu, Adipati Ranggalawe (Bupati Tuban), berputra Ario Teja I (Bupati Tuban), berputra Aria Teja II (Bupati Tuban), berputra Aria Teja III (Bupati Tuban), berputra Raden Tumenggung Wilatikta (Bupati Tuban), berputra Raden Mas Said “Sunan Kalijaga. Tetapi belum tau pasti kebenarannya karena tidak ada catatan secara resmi dan lengkap yang menjadi bukti konkret sebagai pedoman.
 

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. Sunan Bonang
  2. Syiech Siti Jenar
  3. Syiech Sutabris
  4. Sunan Gunung Jati

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Sunan Kalijaga

Lokasi Makam
Sunan Kalijaga dimakamkan di Desa Kadilangu, sekitar 3 km dari Masjid Agung Demak. Makamnya terletak di kompleks pemakaman dengan dinding melingkari area kompleks.

Haul
Haul Sunan Kalijaga diperingati tiap tahun pada bulan Muharram
 

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam Sunan Kalijaga banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah Demak saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Desa Kadilangu, Demak.

Makam Sunan Kalijaga selalu ramai dipadati peziarah, utamanya pada malam Jumat Pon, Pahing, dan Kliwon saat dibukanya pintu tungkub. Selain itu, makam ini juga dibanjiri peziarah pada tanggal 10 Dzulhijjah menjelang Idul Adha. Karena saat itu berlangsung upacara penjamasan pusaka Kelambi Kyai Gondil dan Kyai Onto Kusumo, Keris Kyai Crubuk dan Kyai Sirikan jelang Idul Adha.

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah dan berdoa di makam Sunan Kalijaga , maka segala hajat pasti akan terkabul. Bahkan bagi beberapa kalangan, mereka meyakini bahwa karomah dari Sunan Kalijaga diberi kemudahan mencari rezeki, diberi kemudahan dalam mencari Ilmu, dan diberi kemudahan dalam memperoleh keturunan anak yang sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Demak di antaranya:
Kerupuk Udang Tambak, Brayo, Kerupuk Catak, Abon Lele, Koktail Belimbing, Jambu Air, Ikan Crispy, Wingko Salem.

 

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.
 

Profil
Raden Patah atau Raden Fattah lahir pada tahun 1455 M beliau terlahir dengan nama Raden Djoko Probo yang di kemudian hari diberi nama oleh Syekh Ibrahim Asmoroqondi dengan Nama Raden Hasan. Raden Patah masih keturunan langsung dari Prabu Brawijaya V Bhre Kertabhumi dari ibu yang yang berdarah Cina putri dari Syekh Bentong atau lebih di kenal dengan Putri dari Cina atau ada yang menyebutkan bernama Siu Ban Ci. 

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. Arya Damar atau Ario Abdillah
  2. Sunan Ampel

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Raden Patah

Lokasi Makam
Raden Patah diperkirakan meninggal pada tahun 1518 an diusia 63 tahun karena sakit yang dideritanya. Beliau dimakamkan tidak jauh dari masjid Agung Demak 

Haul
Haul Raden Patah diperingati tiap tahun pada tanggal 13 Jumadil Akhir tahun hijriah

 

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam Raden Patah banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah Demak saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman masjid Demak.

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah dan berdoa di makam Raden Patah, maka segala hajat pasti akan terkabul. Bahkan bagi beberapa kalangan, mereka meyakini bahwa karomah dari Raden Patah bisa meningkatkan derajat, diberi kemudahan dalam mencari mata pencaharian. Karena itu tak jarang yang datang ke sana adalah orang-orang dari golongan pejabat. Selanjutnya bagi para pedagang, berdoa di makam ini konon adalah jaminan kesuksesan dalam usaha yang dijalankannya.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Demak di antaranya:
Kerupuk Udang Tambak, Brayo, Kerupuk Catak, Abon Lele, Koktail Belimbing, Jambu Air, Ikan Crispy, Wingko Salem.