Supaya Tidak Mudah Meremehkan Orang Lain, Begini Wejangan Gus Dur

 
Supaya Tidak Mudah Meremehkan Orang Lain, Begini Wejangan Gus Dur

LADUNI.ID, Jakarta - Saya teringat dulu tahun 2007, ketika dengan semangatnya seorang teman mengajak saya untuk menonton acara Ngaji Bareng Gus Dur yang disiarkan oleh sebuah televisi lokal Jawa Timur langsung dari Masjid Sunan Ampel Surabaya. Teman saya ini pecinta berat Gus Dur, dan karena tahu bahwa saya juga mengidolakan sang tokoh bangsa itu maka dengan semangatnya ia memanggil saya.

Ngaji Bareng Gus Dur dalam acara Majelis Silaturahim Ulama Rakyat (Masura) di Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya penuh sesak, Minggu (1\/4\/2007). Ribuan orang tumplek blek di acara yang digelar PKB Jawa Timur ini. Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan istrinya, Ny Sinta Nuriyah, tiba di masjid yang berada di Surabaya Utara ini sekitar pukul 10.00 WIB. Di antara rombongan Gus Dur juga ada Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan jajaran pengurus lainnya itu disambut dengan sholawat dan hadrah. 

Dalam acara itu Gus Dur menyampaikan beberapa pokok materi tentang agama dan kebangsaan. Ini bisa dipandang salah satu cara Gus Dur untuk mendidik masayarakat dalam kedewasaan. Kurang lebih beliau menceritakan,

Pada hakikatnya tidak ada satupun manusia di muka bumi ini yang merasa ikhlas bila aib dan cacatnya dibuka di depan publik. Betapapun bejatnya moral dan rusaknya akhlak seseorang, ia pasti ingin selalu dipandang baik di mata orang.

Atas dasar ini, Islam melarang setiap pemeluknya agar tidak mengumbar aib orang secara serampangan. Bahkan, sebuah hadis riwayat at-Tirmidzi menyebutkan bahwa Allah SWT akan menutup aib orang yang senantiasa menjaga aib orang selama di dunia.

ومن ستر على مسلم في الدنيا ستر الله عليه في الدنيا والاخرة

"Barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim selama di dunia, Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.” HR Abu Daud, at-Tirmidzi, dan imam lainnya.

Begitulah janji Allah bagi orang yang mampu menjaga lisannya dari perbincangan akan kejelekan orang lain. Tetapi dalam pergaulan sehari-hari menjaga ucapan itu tidak mudah. Terlebih lagi, gunjing dan mendiskusikan keburukan orang lain itu terkadang menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi sebagian orang.

Supaya tidak terjebak dalam sesuatu yang haram, perlu diperhatikan mana yang patut diucapkan dan mana yang tidak layak. Berikut penjelasan Ibnu Rajab al-Hanbali dalam risalahnya Al-Farqu bainan Nashihah wat Ta’yir.

اعلم أن ذكر الإنسان بما يكره محرم، إذا كان المقصود منه مجرد الذم والعيب والنقص فأما إن كان فيه مصلحة لعامة المسلمين، أو خاصة لبعضهم، وكان المقصود منه تحصيل تلك المصلحة، فليس بمحرم، بل مندوب إليه

"Ketahuilah bahwa membicarakan aib orang lain atau sesuatu yang tidak disukai orang adalah haram bila tujuannya semata mencela, membuka aib dan kekurangannya. Tetapi lain masalah bila tujuannya untuk menjaga kemaslahatan umum atau sebagian orang. Sebuah pembicaraan kejelekan untuk menjaga tujuan ini tidak termasuk perbuatan yang diharamkan, justru disunahkan.

Penjelasan ini paling tidak bisa dijadikan rambu-rambu dalam pergaulan sehari-hari. Bila kita ingin mendiskusikan keburukan orang lain, timbanglah terlebih dahulu apakah ucapan itu akan memberi kemaslahatan bagi orang banyak atau tidak. 

Dan berikut dibawah ini,

WEJANGAN KH. ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) :

  1. Jika Allah memudahkan bagimu mengerjakan sholat malam. Maka janganlah memandang rendah orang-orang yang tidur.
  2. Jika Allah memudahkan bagimu melaksanakan puasa, Maka janganlah memandang rendah orang-orang yang tidak berpuasa dengan tatapan menghinakan.
  3. Jika Allah memudahkan bagimu membuka pintu untuk berjihad. Maka janganlah kamu memandang rendah orang-orang tidak berjihad dengan pandangan meremehkan.
  4. Jika Allah memudahkan dirimu dalam mengais rezky bagimu. Maka jangan memandang rendah orang-orang yang berhutang dan kurang rizkynya dengan pandangan yang mengejek dan mencela. Karena itu semua adalah titipan Allah yang suatu saat akan kau pertanggung jawabkan kelak.
  5. Jika Allah memudahkan pemahaman agama bagimu. Maka janganlah kamu meremehkan orang-orang yang belum faham agama dengan pandangan hina.
  6. Jika Allah memudahkan ilmu bagimu. Maka janganlah kamu sombong dan bangga diri, karena Allah lah yang memberimu pemahaman itu.

Boleh jadi orang yang tidak mengerjakan qiyamul lail, Puasa (sunnah) tidak berjihad dsb mereka lebih dekat Allah daripada dirimu.

Berwudhuk senantiasa ia akan merasa selalu dalam keadaan solat walaupun ia belum lagi solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, Malaikat berdoa untuknya iaitu “ampuni dosanya dan sayangi dia ya Allah SWT ”.

Gus hari ini tepat 9 th beliau telah meninggalkan kita semua, kami rindu Gus Dur.

اللهم اغفرله وارحمه وعافه واعف عنه وأكرم نُزُله. ووسع مُدخله. واغسله بالماء والثلج والبرد ، ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس ، وأبدله داراً خيراً من داره ، وأهلاً خيراً من أهله وزوجاً خيراً من زوجه وأدخله الجنة وأعذه من عذاب القبر ومن عذاب النار