Ustaz Ma'ruf Khozin : Istighotsah, Senjata Pamungkas Saat Keadaan Terdesak

 
Ustaz Ma'ruf Khozin : Istighotsah, Senjata Pamungkas Saat Keadaan Terdesak

LADUNI.ID - Jamaah NU itu terdiri dari 2 golongan, keduanya tetap dirawat oleh NU, tidak ada yang dipensiunkan atau dipecat. Pertama golongan "Al-Amwat", yaitu para almarhum, mereka selalu didoakan, ditahlili, dikirimi Fatihah dll. Kedua adalah "Al-Ahya'', yaitu yang masih hidup. Karena persoalan hidup ini berat maka yang dijadikan bekal adalah senantiasa mendoakan agar diberi kemudahan dan jauh dari rintangan. Diantaranya dengan istighotsah.

Istighotsah berbeda dengan doa yang lain. Istighotsah lebih kearah doa yang memiliki keadaan terdesak dan kesulitan yang dahsyat. Berikut adalah riwayatnya:

قال ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﻟﺨﻄﺎﺏ : ﻟﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻳﻮﻡ ﺑﺪﺭ ﻧﻈﺮ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ ﻭﻫﻢ ﺃﻟﻒ، ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﺛﻼﺙ ﻣﺎﺋﺔ ﻭﺗﺴﻌﺔ ﻋﺸﺮ ﺭﺟﻼ، ﻓﺎﺳﺘﻘﺒﻞ ﻧﺒﻲ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ اﻟﻘﺒﻠﺔ، ﺛﻢ ﻣﺪ ﻳﺪﻳﻪ، ﻓﺠﻌﻞ ﻳﻬﺘﻒ ﺑﺮﺑﻪ:

Umar berkata bahwa saat perang Badar, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melihat jumlah kaum musyrikin 1000, sementara para sahabat Nabi 319 orang. Maka Nabi menghadap ke kiblat, memanjangkan kedua tangannya, menjerit berdoa kepada Allah:

«اﻟﻠﻬﻢ ﺃﻧﺠﺰ ﻟﻲ ﻣﺎ ﻭﻋﺪﺗﻨﻲ، اﻟﻠﻬﻢ ﺁﺕ ﻣﺎ ﻭﻋﺪﺗﻨﻲ، اﻟﻠﻬﻢ ﺇﻥ ﺗﻬﻠﻚ ﻫﺬﻩ اﻟﻌﺼﺎﺑﺔ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻹﺳﻼﻡ ﻻ ﺗﻌﺒﺪ ﻓﻲ اﻷﺭﺽ»

"Ya Allah, tepatilah janji-Mu kepadaku, datangkan apa yang Engkau janjikan kepadaku. Jika Engkau binasakan pasukan umat Islam ini maka Engkau tidak akan disembah di atas tanah ini"

ﻓﻤﺎ ﺯاﻝ ﻳﻬﺘﻒ ﺑﺮﺑﻪ، ﻣﺎﺩا ﻳﺪﻳﻪ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ اﻟﻘﺒﻠﺔ، ﺣﺘﻰ ﺳﻘﻂ ﺭﺩاﺅﻩ ﻋﻦ ﻣﻨﻜﺒﻴﻪ

Nabi selalu berdoa kepada Allah, mengangkat kedua tangannya, menghadap ke kiblat hingga surbannya terjatuh dari kedua pundaknya (HR Muslim)

Kemudian Allah menurunkan ayat:

(Al-'Anfāl: 9) - "Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan (istighotsah) kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".

 

 

 

Tags