Memahami Hadist dengan Makna Kiasan

 
Memahami Hadist dengan Makna Kiasan

LADUNI.ID -  Di antara hadis yang mengandung makna kiasan ialah Sabda Rasulullah SAW.: "LA AN YUTH'ANA AHADUKUM BI MUKHIITHIN MIN HADIID KHAIRUN MIN AN YAMASSA MRA'ATAN LAA TAHILLU LAHU". Artinya: "Sungguh lebih baik bagi seseorang di antara kalian ditusuk jarum besi (dalam teks hadis lain, ditusuk ubun-ubunnya dengan sepotong besi), daripada ia MENYENTUH perempuan yang tidak halal baginya. (HR. Thabarani). 

Kata "Menyentuh" dalam hadis ini adalah bermakna kiasan. Menyentuh maksudnya adalah berhubungan seksual, bersetubuh dengan perempuan yang tidak halal baginya yakni berzina, bukan menyentuh biasa antar kulit dengan kulit. Ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada berzina. 

Dalam al-Qur'an juga biasa menggunakan makna kiasan, misalnya firman Allah: "Hai orang-orang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu MENYENTUHNYA, maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. (QS. Al-Ahzab, 33: 49). 

Menyentuh yang dimaksud adalah melakukan hubungan seksual suami istri. 

Begitu juga kalimat dalam al-Qur'an: "Lailatul Qadr lebih mulia daripada 1000 bulan". Ahli tafsir ada menyebutkan, 1000 bulan bermakna kiasan, maksudnya sepanjang masa. Lailatul Qadr lebih utama daripada waktu sepanjang menunjukkan kemuliaannya sangat sempurna. 

Begitu juga dalam hadis Qudsi, Allah berfirman: "Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta; jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya sedepa; jika ia datang kepada-Ku berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan cara berlari". (HR. Bukhari dan Muslim). 

Hadis ini bermakna kiasan, bahwa Allah lebih cepat merespon dan memberinya pahala yang berlipatganda. Wallahu A'lamu bi ash-Shawwab.

Oleh; Dr. wajidi Sayadi, M.Ag

Dosen IAIN Pontianak