Biografi Ummu Waraqah binti Naufal

 
Biografi Ummu Waraqah binti Naufal
Sumber Gambar: Ilustrasi (foto istimewa)

Daftar Isi Biografi Ummu Waraqah binti Naufal

1.    Riwayat Hidup
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Kisah-kisah
2.1  Gelar Ummu Waraqah
2.2  Ummu Waraqah di Mata Rasulullah SAW
2.3  Berharap Mati Syahid
2.4  Hadis Ummu Waraqah

3.    Chart Silsilah Sanad

4.    Referensi

Ummu Waraqah binti Abdullah atau dikenal dengan Ummu Waraqah binti Naufal, beliau putri dari Abdullah bin al- Haris bin Uwaimar bin Naufal al-Anshariyah, dinisbahkan kepada kakeknya.

1. Riwayat Hidup

1.1 Lahir

Tidak diketahui secara pasti tahun kelahirannya Ummu Waraqah binti Naufal karena minimnya sumber informasi.

1.2 Wafat

Ummu Waraqah binti Naufal wafat dibunuh oleh budaknya saat beliau masih tidur. Beliau wafat diperkirakan tahun 610 Masehi

2. Kisah-kisah

2.1 Gelar Ummu Waraqah

Ummu Waraqah binti Naufal termasuk wanita yang mulia dan yang paling mulia pada zamannya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam telah mengunjungi beliau beberapa kali dan beliau menjulukinya dengan gelar asy-Syahidah.

2.2 Ummu Waraqah di Mata Rasulullah SAW

Rasulullah SAW sangat menghormati Ummu Waraqah binti Naufal. Beliau SAW kerap kali mengunjungi rumahnya sebagai salah satu bentuk penghormatannya. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga mengangkat seorang muadzin yang sudah lanjut usia khusus untuk Ummu Waraqah binti Naufal.

Ummu Waraqah binti Naufal disarankan oleh Rasulullah SAW untuk menjadikan rumahnya sebagai masjid. Dan Ummu Waraqah binti Naufal sebagai imam khusus bagi kaum Muslimah.

2.3 Berharap Mati Syahid

Beliau adalah seorang wanita yang memiliki ghirah (semangat) tinggi terhadap Islam dan bercita-cita untuk mati syahid di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat Allah. Oleh karena itu, beliau tidak terhalang untuk berjihad bersama kaum muslimin dan mendapatkan pahala mujahidin. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam hendak berangkat Perang Badar, Ummu Waraqah berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, “Ya Rasulullah, izinkanlah aku berangkat bersama anda, sehingga aku dapat mengobati orang-orang yang terluka di antara kalian, merawat orang yang sakit di antara kalian, dan agar Allah mengaruniai diriku syahadah (mati syahid).”

Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassalam menjawab, “Sesungguhnya Allah akan mengaruniai dirimu syahadah, tapi tinggallah kamu di rumahmu, karena sesungguhnya engkau adalah syahidah (orang yang akan mati syahid).”

Disebutkan dalam al-Musnad dan as-Sunan dari hadis Abdurrahman bin Khalad dari Ummu Waraqah mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengunjungi beliau di rumahnya, kemudian memberikan seorang muadzin untuknya. Abdurrahman berkata, “Aku melihat muadzin tersebut seorang laki-laki yang sudah tua.”

Jadilah rumah Ummu Waraqah RA, rumah Allah yang di sana, ditegakkan salat lima waktu. Alangkah terhormatnya seorang wanita yang menduduki posisi sebagaimana seorang wanita mukminah seperti Ummu Waraqah.

Ummu Waraqah senantiasa istiqamah dengan keadaannya, yaitu menjaga syariat-syariat Allah hingga pada suatu ketika budak dan jariyahnya yang telah dijanjikan oleh beliau akan dimerdekakan setelah beliau wafat. Ketika pagi Umar bin Khaththab berkata, “Demi Allah, aku tidak mendengar suara bacaan Al-Quran dari bibiku semalam.” Kemudian beliau memasuki rumahnya, namun tidak melihat suatu apa pun, kemudian beliau memasuki kamarnya, ternyata beliau telah terbungkus dengan kain di samping rumah (yakni telah wafat). Umar berkata, “Alangkah benar sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam ketika bersabda, Marilah pergi bersama kami untuk mengunjungi wanita yang syahid’.”Selanjutnya, Umar naik mimbar dan menyampaikan berita tersebut lantas berkata, “Hadapkanlah dua budak tersebut kepadaku.”

Maka, datanglah dua orang budak tersebut dan beliau menanyai keduanya dan mereka mengakui bahwa mereka berdua telah membunuhnya, maka beliau perintahkan agar kedua orang budak tersebut disalib, dan mereka berdualah orang yang pertama kali disalib dalam sejarah Islam.

2.4 Hadis Ummu Waraqah


حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جُمَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَلَّادٍ الْأَنْصَارِيُّ وَجَدَّتِي عَنْ أُمِّ وَرَقَةَ بِنْتِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَزُورُهَا كُلَّ جُمُعَةٍ وَأَنَّهَا قَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ يَوْمَ بَدْرٍ أَتَأْذَنُ فَأَخْرُجُ مَعَكَ أُمَرِّضُ مَرْضَاكُمْ وَأُدَاوِي جَرْحَاكُمْ لَعَلَّ اللَّهَ يُهْدِي لِي شَهَادَةً قَالَ قَرِّي فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُهْدِي لَكِ شَهَادَةً وَكَانَتْ أَعْتَقَتْ جَارِيَةً لَهَا وَغُلَامًا عَنْ دُبُرٍ مِنْهَا فَطَالَ عَلَيْهِمَا فَغَمَّاهَا فِي الْقَطِيفَةِ حَتَّى مَاتَتْ وَهَرَبَا فَأَتَى عُمَرُ فَقِيلَ لَهُ إِنَّ أُمَّ وَرَقَةَ قَدْ قَتَلَهَا غُلَامُهَا وَجَارِيَتُهَا وَهَرَبَا فَقَامَ عُمَرُ فِي النَّاسِ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَزُورُ أُمَّ وَرَقَةَ يَقُولُ انْطَلِقُوا نَزُورُ الشَّهِيدَةَ وَإِنَّ فُلَانَةَ جَارِيَتَهَا وَفُلَانًا غُلَامَهَا غَمَّاهَا ثُمَّ هَرَبَا فَلَا يُؤْوِيهِمَا أَحَدٌ وَمَنْ وَجَدَهُمَا فَلْيَأْتِ بِهِمَا فَأُتِيَ بِهِمَا فَصُلِبَا فَكَانَا أَوَّلَ مَصْلُوبَيْنِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Abdullah bin Jumai' berkata, telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Khallad Al Anshari, dan nenekku dari Ummu Waraqah binti Abdillah bin Al Harits bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam mengunjunginya setiap hari Jum'at, Ummu Waraqah berkata kepada beliau, "Wahai Nabiyullah, ini adalah hari perang Badar, apakah tuan mengizinkan aku ikut keluar bersamamu untuk merawat orang-orang yang sakit dan mengobati orang yang terluka dari kalian, mudah-mudahan Allah memberikan mati syahid kepadaku?" Kemudian Nabi menjawab: "Menetaplah kamu di rumah karena sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla akan memberikan mati syahid kepadamu." Sementara wanita tersebut telah memberikan janji merdeka kepada budak wanita dan budak laki-lakinya setelah beliau meninggal. Kemudian Ummu Waraqah tinggal sekian lama bersama kedua budaknya, namun kemudian, keduanya mendekapnya dengan kain tebal hingga beliau pun meninggal. Kedua budak tersebut kemudian kabur, ketika Umar datang, diceritakanlah kejadian tersebut kepadanya, bahwa Ummu Waraqah telah dibunuh oleh budak laki-laki dan budak perempuannya, kemudian keduanya melarikan diri. Maka Umar pun berdiri di hadapan orang-orang dan berpidato, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengunjungi Ummu Waraqah dan bersabda: "Berangkatlah kalian, kita akan mengunjungi As Syahidah (seorang perempuan yang mati Syahid), " dan sesungguhnya Fulanah dan Fulan budak miliknya telah menutupinya dengan kain tebal, kemudian keduanya melarikan diri. Maka jangan ada satu orangpun yang melindungi mereka berdua, barangsiapa mendapatkan keduanya hendaklah ia bawa keduanya." Maka dibawalah keduanya dan kemudian disalib, maka inilah awal mula orang yang disalib dalam Islam." (HR. Ahmad No. 26022)

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ قَالَ حَدَّثَتْنِي جَدَّتِي عَنْ أُمِّ وَرَقَةَ بِنْتِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ الْأَنْصَارِيِّ
وَكَانَتْ قَدْ جَمَعَتْ الْقُرْآنَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَمَرَهَا أَنْ تَؤُمَّ أَهْلَ دَارِهَا وَكَانَ لَهَا مُؤَذِّنٌ وَكَانَتْ تَؤُمُّ أَهْلَ دَارِهَا

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada kami Al Walid berkata, telah menceritakan kepadaku nenekku dari Ummu Waraqah binti Abdullah Bin Al Harits Al Anshari dan beliau pernah ikut mengumpulkan Al-Qur'an, sedangkan Nabi SAW telah memerintahkan kepadanya untuk memimpin shalat keluarganya, beliau mempunyai tukang adzan dan beliau menjadi imam di rumahnya." (HR. Ahmad No. 26023)

3. Chart Silsilah Sanad

Berikut ini chart silsilah sanad guru Ummu Waraqah dapat dilihat DI SINI.

4. Referensi

  1. Kitab Nisaa’ Haular Rasuul, karya Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Musthafa Abu an-Nashr asy-Syalabi.
  2. Dan dari berbagai sumber pendukung lainnya.
 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya