KH. Mustofa Al Amin Sampaikan Khutbah Iftitah Merawat Bangsa dan Negara

 
KH. Mustofa Al Amin Sampaikan Khutbah Iftitah Merawat Bangsa dan Negara

LADUNI.ID I BALI

"Cinta terhadap Ulama dan Kyai , cinta terhadap NU, Cinta dengan NKRI, cinta dengan Islam dan mengajak bersama-sama merawat Bangsa dan Negara yang artinya sekaligus menjaga Dinul Islam, yaitu Islam yang berhaluan aqidah Alussunnah wal Jama’ah Annahdliyah (Aswaja), karena beberapa tahun terakhir ini banyak kelompok yang mengaku Ahlussunah wal jama'ah namun tidak memahaminya secara utuh", tegas Rais Syuriyah PCNU Kota Denpasar KH. Mustafa Al Amin saat memberi sambutan dalam peringatan Maulid Nabi yang diadakan oleh PCNU Kota Denpasar di lapangan Bajra Sandi Renon (9/12/2018).

Beliau melanjutkan bahwa, "Islam Nusantara ya seperti ini mauludan, mahallul qiyam, mukul rebana, nyanyi Indonesia Raya, hiasan telur dalam perayaan Maulid. Islam Nusantara yang berakulturasi dengan budaya lokal, dan termasuk di Bali pun kita warga Nahdliyin berkontribusi bagi perkembangan Islam dan Bali pada umumnya yang menunjukkan bahwa Islam yang sesungguhnya tidak anti budaya", jelas alumnus Pondok Pesantren At Tamimi Lombok Tengah – NTB itu.

Dalam sambutannya, KH. Mustofa  menginformasikan bahwa tim LTN NU Bali telah menerbitkan buku “FIKIH MUSLIM BALI” yang mengupas berbagai hal dalam hubungan interaksi antar umat beragama di Bali khususnya Islam dan Hindu melalui kajian fikih, seperti pelaksanakan shalat Jum’at diwaktu hari Raya Nyepi.

NU secara resmi masuk ke Bali pada tahun 1928 dua tahun setelah NU berdiri, dibawa langsung oleh  muasssisnya yaitu Pahlawan Nasional KH. Abdul Wahab Chasbullah. Sedangkan NU Kota Denpasar eksis mulai tahun 1980- an, demikian penjelasan beliau lagi.

Dalam penutup sambutannya yang didampingi Ketua Tanfidziyah H. Pujianto itu, beliau menyampaikan atas nama pengurus meminta dukungan dan do’a agar seluruh pengurus NU Kota Denpasar masa khidmat 2018 -2013 yang baru dilantik ini dapat mengemban amanah dan bergandengan tangan membangun Denpasar juga NU sesuai dengan cara Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

 

(Syah/Dad)