Peringati Maulid Nabi, Rektor IPB Minta Agar Meneladani Leadership Rasulullah 

 
Peringati Maulid Nabi, Rektor IPB Minta Agar Meneladani Leadership Rasulullah 

LADUNI.ID,Bogor - Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, pada Jumat (23/11) lalu. Peringatan Maulid Nabi Muhammad tersebut bertempat di Auditorium Abdul Muis Nasution, Kampus IPB Dramaga Bogor. Peringatan Maulid Nabi ini bertajuk “Membangun dan Memproteksi Nilai Kemuliaan Insan Madani di Era Milenial”. 

Rektor IPB, Dr. Arif Satria dalam sambutannya, berpesan agar tidak berhenti belajar dan mengambil hikmah dari proses perjalanan Nabi Muhammad SAW dari lahir hingga akhir hayatnya. Menurut Arif, Surat Al-Ahzab ayat 21 yang diturunkan pada saat perang Ahzab mengisahkan bahwa Rasulullah memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi situasi eksternal maupun internal pada saat perang. 

"Dengan berbagai konflik yang ada, Rasulullah menunjukan leadership yang sangat luar biasa," imbuhnya 

Berkaca dari tauladan yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad tersebut, seharusnya tidak hanya menerjemahkan ayat tersebut dalam konteks leadership beliau. Akan tettapi juga dalam konteks perilaku kehidupan kita sehari-hari. Seperti tingkat kesolehan individual beliau yang harus kita tiru. 

"Kita juga harus mampu menerjemahkan tingkat kesolehan beliau secara kolektif dalam membangun masyarakat serta meniru beliau dalam konteks aktualisasi nilai-nilai ke dalam sebuah proses kesalehan organisasi,” ujar Arif Satria.

Sementara itu Habib Abdurrahman saat memberikan tausyiah menyampaikan jika Peringatan Maulid Nabi diperuntukan untuk mengenang Nabi Muhammad SAW yang menjadi uswatun khasanah dan untuk mengenang nabi yang diutus untuk memperbaiki akhlak.

“Umar bin Khatab telah berkata barang siapa yang memuliakan Maulid Nabi, sesungguhnya mereka menghidupkan Islam. Islam harus dihidupkan kembali ruhnya karena dalam Islam terkandung ajaran saling memaafkan, saling menghormati, serta saling menghargai antar sesama,” urai Habib Abdurrahman saat memberikan tausyiah