KH Marzuki Mustamar: Media NU Ada untuk Layani Seluruh Warga

 
KH Marzuki Mustamar: Media NU Ada untuk Layani Seluruh Warga

LADUNI.ID, Surabaya - Tugas pengelola media NU untuk menyapa mereka dengan isi siaran Aswaja an-Nahdliyah. Warga Nahdlatul Ulama tersebar di berbagai kawasan. Demikian pula tingkat pengetahuan dan taraf untuk berbeda.

Pernyataan ini disampaikan oleh KH Marzuki Mustamar saat memberikan pengawal pada rapat tatakelola unit bisnis media NU. Kegiatan diadakan di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya.

"NU Jawa Timur itu berbangga karena memiliki televisi, majalah dan situs web," terang Ketua PWNU Jatim, Selasa (27/11) kemarin.

Kiai Marzuki, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa seluruh media yang sudah ada inginnya meningkatkan kemampuan. “Baik dalam isi dan jangkauannya,” ucap Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrasyad Kota Malang ini.

Misalnya untuk TV9, inginnya diusahakan siarannya bisa mengeluarkan seluruh warga NU di seluruh kawasan, khususnya di Jawa Timur. “Jadi warga di daerah pegunungan misalnya, bisa menikmati tayangan dengan baik,” terangnya.

Konten siaran untuknya juga turut mendukung hal tersebut. “Mempertahankan dan memperbanyak pengajian yang diasuh para kiai NU,” tuturnya.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang ini juga menerangkan tentang penggunaan tokoh-tokoh lokal. "Dari mulai acara pengisi, hingga bintang iklan inginnya lebih memprioritaskan tokoh-tokoh NU," katanya.

Kendati demikian, lanjutnya, media tetap menyoroti ketokohan dan kemampuan yang berhubungan.

Selain itu, catatan penting juga disampaikan Kiai Marzuki kepada Majalah Aula yang menjadi media resmi PWNU Jatim. "Harus dilakukan editing yang benar-benar terkait tulisan Arab karena media ini mengakui warga sebagai majalahnya NU Jatim," ungkapnya.

Menghindari kesalahan dalam konteks Arab misalnya, Kiai Marzuki menyarankan untuk berurusan dengan Lembaga bahtsul Masail. “Mereka lebih teliti dan menguasai nahwu serta sharaf secara baik,” katanya.

Menurut Kiai Marzuki, Majalah Aula untuk penerbitan media cetak baru dengan harga yang lebih terjangkau. "Ini untuk menyapa warga NU di kalangan bawah," jelasnya. Bentuknya bisa berupa tabloid dengan isi yang mudah dicerna warga, lanjutnya.

Untuk Majalah Aula, PWNU Jatim juga akan membukakan pasar baru dengan memanfaatkan jaringan struktural dan potensi lain.

Pada pertemuan ini dipimpin KH Salam Sochib (Gus Salam) dan dihadiri KH Abd A'la, KH Djazuli Noer dan sejumlah fungsionaris PWNU Jatim. Sedangkan dari media NU di Jatim hadir memimpin Majalah Aula, Auleea, dan TV9.

"Hasil dari Rapat ini akan menjadi bahan saat pelaksanaan musyawarah kerja PWNU Jatim bulan Desember mendatang," pungkasnya.