Sekjen PBNU: Bom Kabul, Menciderai Kemanusiaan

 
Sekjen PBNU: Bom Kabul, Menciderai Kemanusiaan

LADUNI.ID, Jakarta - Menyaksikan dan mencermati peristiwa bom bunuh diri di Kabul Afghanistan pada Selasa, 20 November 2018 saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang menewaskan 50 orang lebih dan 80 korban luka-luka, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) HA Helmy Faishal Zaini menegaskan:


Pertama, mengucapkan duka yang sangat mendalam atas terjadinya peristiwan tersebut. Apalagi tragedi tersebut terjadi di tengah-tengah peristiwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
 

Kedua, mengecam segala bentuk dan tindakan kekerasan, termasuk di dalamnya adalah perilaku pengeboman dan bom bunuh diri. Segala bentuk tindakan kekerasan yang mengatasnamakan apapun, termasuk dakwah, bukan ciri Islam yang Rahmatan Lil alamin. Islam mengutuk kekerasan. Bahkan tidak ada satupun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan. Umat Islam umumnya ikut merasakan kepedihan yang sangat luar biasa atas kejadian bom bunuh diri di Kabul, Pakistan.
 

Ketiga, mendukung pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah proaktif dalam memabantu menangani radikalisme dan terorisme sebagai bentuk tanggung jawab untuk ikut andil dalam menciptakan perdamaian dunia.

Keempat, Mendesak PBB untuk segera mengusut dan menindak tegas pelaku pengeboman di Kabul tersebut. Kekerasan dalam bentuk apapun dan dengan motif bagaimanapun tidak dibenarkan, sebab ia merupakan kejahatan rasa kemanusiaan.

A Helmy Faishal Zaini
Sekjen PBNU