Ribuan Nahdliyin Kabupaten Banyumas Doakan Indonesia

 
Ribuan Nahdliyin Kabupaten Banyumas Doakan Indonesia

LADUNI.ID, Banyumas – Pada Sabtu (10/11) malam, alun-alun Purwokerto menjadi saksi ribuan santri memanjatkan doa untuk negeri. Santri dan ribuan nahdliyin lainnya beserta seluruh komponen ormas di bawah naungan PCNU Banyumas, bersama-sama hadir dalam acara Doa Santri untuk Negeri.

Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU Banyumas menginisiasi acara ini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional sekaligus malam puncak peringatan Hari Santri di Kabupaten Banyumas ini melibatkan 111 kiai dan habaib, 11 hadroh serta puluhan ribu santri se-Kabupaten Banyumas.

Musisi religi kenamaan asal Jombang Jawa Timur, Veve Zulfikar dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen juga turut serta hadir memeriahkan acara malam tersebut.

Ketika Veve Zulfikar mulai menyanyikan lagu Dean Salam yang dipopulerkan Nisa Sabyan, suasana semakin bertambah syahdu. Para santri tampak mengangkat tangan sembari menyalahkan lampu dari ponsel masing-masing. Namun suasana berubah menjadi khidmat dan khusyuk ketika semua santri berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Ya Lal Wathon karya KH Wahab Chasbullah.

Menurut Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas H Sabar Munanto, kesadaran kemerdekaan yang kita dapatkan adalah berkat rahmat Tuhan. "Para ulama, kiai, habaib dan warga muslim khususnya NU punya andil besar dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan," katanya.

Selain itu, Sabar juga menjalaskan bahwa resolusi Jihad yang digaungkan oleh KH Hasyim Asy'ari yang membakar semangat berkorban demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan tegaknya NKRI serta berkobarnya pertempuran 10 November menjadi salah satu bukti NU memiliki andil besar dalam berjuang membela Indonesia.

Sabar Munanto juga mengingatkan perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam dengan mengutamakan keluhuran Islam dan akhlak mulia. Dengan itulah Islam tersebar di seluruh dunia tanpa harus memaksakannya kepada siapa pun.

"Allah SWT maha pengasih dan penyayang ke seluruh alam ciptaannya. Jadi seharusnya kita turut serta mengikutiNya," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua RMI PCNU Banyumas KH Mohammad Roqib yang menjadi panitia penyelenggara kegiatan mengapresiasi kehadiran para santri, warga NU dan masyarakat Banyumas.

"Kita berharap semua bisa menjadi penyelenggara berbuat kebaikan, kebajikan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kita berharap semua bisa kompak berjalan sinergis, santri, TNI, Polri dan seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga NKRI sebagaimana diwariskan para ulama," terangnya.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen menjelaskan, antara ulama dan penguasa harus saling bersinergi. Bahkan penghormatan terhadap ulama, terutama oleh pemerintah sangat diharuskan.

"Ajaran agama, hingga pengalaman sejarah membuktikan dengan sinergi ulama dan umara maka kemerdekaan bisa direbut dan dipertahankan hingga sekarang ini," katanya.

Selain dari itu, menurut Gus Yasin, sehebat apapun pemerintah, maka ia berada di bawah ulama. Karena ulama adalah pewaris Nabi. Ulama sejak dulu hingga sekarang terus tirakat dan membimbing pemerintah dan rakyat. Ia bisa di pinggir, di tengah dan di depan ketika dibutuhkan.

Ajaran Islam yang merupakan rahmat seluruh alam, harus dipraktikan oleh seluruh masyarakat. Agama Islam adalah agama rahmat seluruh alam sehingga pengamalannya akan memancarkan sifat pengasih dan penyayang kepada seluruh makhluk.

"Bukan sesama agama dikafirkan. Takbir jangan dipergunakan terbalik," tegas Gus Yasin

Bahkan, Gus Yasin pun mencontohkan saat terjadi peristiwa Arek-Arek Surabaya, takbir digunakan untuk merebut kemerdekaan. "Jadi jangan gunakan takbir untuk meluluhlantakkan bangsa dan negara ini," tambahnya.

Di tempat yang sama juga dilaksanakan apel kebangsaan memperingati Hari Pahlawan Nasional oleh Satkorcab Banser Banyumas serta menggelar long march. Rangkaian kegiatan yang diikuti ribuan banser ini ditujukan menyampaikan pesan persatuan di Hari Pahlawan kepada masyarakat. (Sumber: NU Online)