Syekh Mas’ud lahir pada tahun 1923, di Purworejo, Jawa Tengah. Beliau merupakan putra dari pasangan Kyai Muhyidin dengan Nyai Sangadah. Ayah beliau adalah pendatang dari Purworejo, Jawa Tengah yang menetap di Kawunganten sebagai petani sekaligus sebagai Kyai yang mengajarkan agama Islam.
KH. RA. Memed, beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Darul Hidayah, Bandung, keilmuan beliau dari pesantren Sukamanah Tasikmalaya hingga pesantren Tebuireng Jombang dibawah asuhan KH. Hasyim Asy'ari.
etelah wafatnya Yazid bin Muawiyah, yang memimpin Bani Umayyah, pemerintahan dan kekuasaan mereka mengalami fase krusial dalam sejarah Islam. Yazid meninggalkan warisan yang kompleks, ditandai dengan konflik internal yang meningkat dan tekanan eksternal yang signifikan.
Perjuangannya dalam dunia pendidikan juga dibuktikan dengan berdirinya Pondok Pesantren Majlis Ta'lim Al-Hikmah (PERMATA), Perguruan Islam Al-Hikmah (PRIMA) dan Madrasah Diniyyah Al-Hikmah (MADINAH), yang masih di bawah naungan Yayasan Al-Hikmah.
Prof. KH. Anwar Musaddad atau yang akrab disapa dengan panggilan Dede Masdiad Lahir pada 03 April 1910 di Garut. Beliau merupakan putra dari pasangan Abdul Awwal dengan Marfuah.
Dalam sejarah Republik Indonesia, pernah terjadi beberapa kali aksi pemberontakan. Selain yang dilakukan oleh PKI, juga digerakkan oleh Darul Islam (DI). Pemberontakan yang dipimpin oleh SM Kartosuwiryo tersebut, ada di Jawa Barat.
“Diriwayatkan dari Aisyah r.ha, bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Bergegaslah semangat mencari Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan.’” (HR. Bukhari)
Membicarakan tentang Nabi Syam'un Al-Ghozi AS, maka kita tidak bisa terlepas dari latar belakang kenapa kemudian ada anugerah Malam Lailatul Qadar untuk umat Nabi Muhammad SAW.
Yusuf Al-Qardawi menceritakan dalam karyanya Fiqh Az-Zakah ketika kelaparan melanda Mesir pada masa Dinasti XII, orang-orang miskin menjual diri mereka kepada orang-orang kaya, rela menjadi budak demi mempertahankan hidup.
KH. M. Hasyim Mochtar El-Husaini, bersama KH. M. Nashrun Thahir dan KH. Ahmad Nawawi Marfu, mendirikan Pondok Pesantren Hidayatullah pada 1 Muharram 1370 H/13 September 1950 M. Mereka dikenal sebagai "3 serangkai muassis”