Surat An-Naml (Semut)
93 Ayat • Surat ke 27 • Mekkah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Surah An-Naml (bahasa Arab:النّمل, "Semut") adalah surah ke-27 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 93 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah dan diturunkan sesudah Surah Asy-Syu’ara. Dinamai dengan An-Naml yang berarti semut, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terlindas oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya yang akan melewati tempat itu.
- طٰسۤ ۚ تِلْكَ اٰيٰتُ الْقُرْاٰنِ وَكِتَابٍ مُّبِيْنٍ ۙ (١) thaa-siin tilka aayaatu alqur-aani wakitaabin mubiinin
1. Thaa Siin [1091] (Surat) ini adalah ayat-ayat Al-Quran, dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan,
[1091]. Lihat not no. 10. - هُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ ۙ (٢) hudan wabusyraa lilmu/miniina
2. untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman,
- الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ بِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ (٣) alladziina yuqiimuuna alshshalaata wayu/tuuna alzzakaata wahum bial-aakhirati hum yuuqinuuna
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
- اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ زَيَّنَّا لَهُمْ اَعْمَالَهُمْ فَهُمْ يَعْمَهُوْنَ ۗ (٤) inna alladziina laa yu/minuuna bial-aakhirati zayyannaa lahum a'maalahum fahum ya'mahuuna
4. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).
- اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَهُمْ سُوْۤءُ الْعَذَابِ وَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ هُمُ الْاَخْسَرُوْنَ (٥) ulaa-ika alladziina lahum suu-u al'adzaabi wahum fii al-aakhirati humu al-akhsaruuna
5. Mereka itulah orang-orang yang mendapat (di dunia) azab yang buruk dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling merugi.
- وَاِنَّكَ لَتُلَقَّى الْقُرْاٰنَ مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ عَلِيْمٍ (٦) wa-innaka latulaqqaa alqur-aana min ladun hakiimin 'aliimin
6. Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al-Quran dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
- اِذْ قَالَ مُوْسٰى لِاَهْلِهٖٓ اِنِّيْٓ اٰنَسْتُ نَارًاۗ سَاٰتِيْكُمْ مِّنْهَا بِخَبَرٍ اَوْ اٰتِيْكُمْ بِشِهَابٍ قَبَسٍ لَّعَلَّكُمْ تَصْطَلُوْنَ (٧) idz qaala muusaa li-ahlihi innii aanastu naaran saaatiikum minhaa bikhabarin aw aatiikum bisyihaabin qabasin la'allakum tasthaluuna
7. (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya: Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar daripadanya, atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat berdiang.
- فَلَمَّا جَاۤءَهَا نُوْدِيَ اَنْۢ بُوْرِكَ مَنْ فِى النَّارِ وَمَنْ حَوْلَهَاۗ وَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ (٨) falammaa jaa-ahaa nuudiya an buurika man fii alnnaari waman hawlahaa wasubhaana allaahi rabbi al'aalamiina
8. Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia: Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
- يٰمُوْسٰٓى اِنَّهٗٓ اَنَا اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ۙ (٩) yaa muusaa innahu anaa allaahu al'aziizu alhakiimu
9. (Allah berfirman): Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
- وَاَلْقِ عَصَاكَ ۗفَلَمَّا رَاٰهَا تَهْتَزُّ كَاَنَّهَا جَاۤنٌّ وَّلّٰى مُدْبِرًا وَّلَمْ يُعَقِّبْۗ يٰمُوْسٰى لَا تَخَفْۗ اِنِّيْ لَا يَخَافُ لَدَيَّ الْمُرْسَلُوْنَ ۖ (١٠) wa-alqi 'ashaaka falammaa raaahaa tahtazzu ka-annahaa jaannun wallaa mudbiran walam yu'aqqib yaa muusaa laa takhaf innii laa yakhaafu ladayya almursaluuna
10. dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak takut di hadapan-Ku.