Surat Ad-Duha (Waktu matahari sepenggalahan naik (Dhuha))

11 AyatSurat ke 93Mekkah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Surah Ad-Duha (bahasa Arab:الضحى) adalah surah ke-93 dalam al-Qur'an dan terdiri atas 11 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Makkiyah dan diturunkan sesudah surah Al-Fajr. Nama Adh Dhuhaa diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama, yang artinya "waktu matahari sepenggalahan naik".

Surat Adh Dhuhaa, menerangkan tentang pemeliharaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW dengan cara yang tak putus-putusnya, larangan berbuat buruk terhadap anak yatim dan orang yang meminta-minta dan mengandung pula perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat.

  1. وَالضُّحٰىۙ (١)

    1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,

  2. وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ (٢)

    2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),

  3. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ (٣)

    3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu(1582).

    [1582] Maksudnya: ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW terhenti untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata: Tuhannya (Muhammad) telah meninggalkannya dan benci kepadanya. Maka turunlah ayat ini untuk membantah perkataan orang-orang musyrik itu.

  4. وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ (٤)

    4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan) (1583).

    [1583] Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad SAW itu akan menjumpai kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Ada pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan akhirat dengan kehidupan akhirat beserta segala kesenangannya dan ula dengan arti kehidupan dunia.

  5. وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ (٥)

    5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya (*) kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. (*) Menurunkan wahyu, memberikan pimpinan dan pengetahuan kepada Nabi Muhammad sehingga beliau menjadi bersenang hati, karena telah mendapat jalan untuk memimpin ummatnya ke jalan yang baik.

  6. اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ (٦)

    6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?

  7. وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ (٧)

    7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung(1584), lalu Dia memberikan petunjuk.

    [1584] Yang dimaksud dengan bingung di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad SAW sebagai jalan untuk memimpin ummat menuju keselamatan dunia dan akhirat.

  8. وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ (٨)

    8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

  9. فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ (٩)

    9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.

  10. وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ (١٠)

    10. Dan terhadap orang yang minta-minta (*), janganlah kamu menghardiknya. (*) Orang miskin yang minta sedekah, atau orang bodoh yang minta ilmu pengetahuan

  11. وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ (١١)

    11. Dan terhadap nimat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan. (*) (*) Karunia berupa pengetahuan kenabian, Al-Quran dan agama Islam hendaknya disebar luaskan kepada yang lain.